Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Pesan berantai soal seorang perempuan meninggal setelah memakan mi goreng dan cokelat kembali beredar di media sosial.
Dalam pesan itu disebutkan, mi goreng dan cokelat dapat memicu reaksi kimia dalam perut sehingga menghasilkan racun arsenik pentoksida (As2O5).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar.
Informasi soal cokelat dan mi goreng menghasilkan racun arsenik pentoksida disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi salah satu unggahan pada Minggu (12/2/2023):
Ada seorang Wanita meninggal Mendadak dgn Kelima Panca Inderanya keluar darah. Setelah diselidiki ternyata Wanita ini meninggal , bukan karena 'Bunuh Diri' atau 'Dibunuh', Melainkan karena ketidaktahuan tentang 'Racun akibat Makanan.
Wanita ini memiliki kebiasaan makan Coklat tiap hari ,
Masalahnya , malam itu wanita ini kebanyakan makan 'MIE GORENG'. Sebenarnya cuma makan mie goreng saja , juga tidak masalah , karena orang rumahnya juga banyak makan mie malam itu & tak ada yg meninggal. Tetapi , karena MIE itu mengandung 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) & Berhubung habis makan MIE wanita itu makan COKLAT. Terjadilah"Reaksi Kimia" di dalam Perut yg membuat 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) Berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yg Sangat Beracun.
Narasi soal perempuan meninggal setelah makan mi goreng dan cokelat telah ada setidaknya sejak 2018.
Kompas.com telah membuat laporan penelusuran atas narasi itu pada 22 Juni 2018. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberi label hoaks pada narasi tersebut.
Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk memeriksa kembali suatu informasi yang diterima sebelum menyebarkannya.
"Mari kita beritakan yang benar," tulis Kemenkes melalui akun Instagramnya pada 22 Juni 2018.
Dikutip dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), arsenik merupakan komponen alami dari kerak bumi dan terdistribusi secara luas di udara, air, dan tanah.
Kendati demikian, kandungan ini sangat beracun dalam bentuk anorganiknya.
Seseorang dapat terpapar arsenik anorganik dengan kadar tinggi melalui air minum, makanan, proses industri, hingga saluran irigasi tanaman pangan yang terkontaminasi.
Selain itu, merokok tembakau juga dapat meningkatkan paparan arsenik anorganik.