Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Vice President Regional Corporate Affairs Gojek Michael Reza Say memastikan bahwa pengendara ojek online tersebut tidak sedang terjangkit Covid-19.
"Berkenaan dengan informasi yang tersebar di pesan berantai yang menyatakan bahwa mitra kami di Mataram terdampak Covid-19, dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut adalah hoax," ungkapnya.
Vaksin Covid-19 memang memiliki sejumlah efek samping, tetapi efek samping parah jarang terjadi.
Dikutip dari Covid19.go.id, ada sejumlah efek samping terbaru yang dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Efek samping parah yang mungkin terjadi akibat vaksin Covid-19, meliputi:
Penting dicatat bahwa efek samping parah seperti di atas jarang terjadi.
Adapun laporan kematian akibat vaksin Covid-19 juga jarang terjadi.
Indonesia memiliki lembaga sendiri yang menangani masalah efek samping vaksinasi, yakni Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).
Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari menegaskan bahwa hingga kini tidak ada kejadian meninggal yang diakibatkan oleh vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, ada 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi menggunakan Sinovac dan 3 akibat AstraZeneca. Namun setelah investigasi, kematian tersebut tidak berkaitan dengan vaksinasi.
Video pengendara ojek online meninggal di atas motor akibat vaksin Covid-19 adalah hoaks.
Pengendara ojek online itu terduduk kaku karena kelelahan, bukan karena Covid-19 atau vaksinnya. Dia masih hidup dan belum meninggal.
Komnas KIPI mengatakan belum ada kasus kematian akibat vaksin Covid-19 di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.