Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang pengendara ojek online terduduk kaku di atas motornya.
Pengendara ojek online itu diklaim meninggal mendadak akibat efek samping vaksin Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.
Video pengendara ojek online meninggal di atas motor akibat vaksin Covid-19, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi video yang diunggah pada Senin (13/2/2023):
Seorang driver OJOL meninggal dunia dlm keadaan mengendarai ojolnya tubuhnya kaku.
Bnyak org mati mendadak, juga menimpa ojol, patut di curigai apakah kematian tsb dampak dr vaksin covid kah?
AYO BERBEKAM BAGI YG SUDAH VAKSIN, SERTA PERBANYAK ISTIGHFAR/TAUBAT!!
Kompas.com menelusuri video tersebut dengan mengambil tangkapan layar video, kemudian menelusuri gambarnya menggunakan pencarian reverse image di Yandex dan Google.
Hasil pencarian Yandex mengarahkan kepada sejumlah video serupa yang beredar di media sosial. Salah satunya seperti video di kanal YouTube ini yang telah diunggah sejak 17 Maret 2020.
Sementara, Google menampilkan sejumlah pemberitaan soal pengendara Gojek yang duduk kaku di atas motor. Salah satunya ditulis oleh Detik.com pada 18 Maret 2020.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto memberi keterangan bahwa pengendara ojek online tersebut masih hidup.
"Kejadian kemarin lusa. Driver sudah sehat dan beraktivitas seperti semula," kata dia, Senin, 16 Maret 2020.
Terdapat pula foto pengendara ojek online yang sudah sadarkan diri, sedang duduk di atas motor birunya.
Pengendara itu duduk kaku di atas motor akibat kelelahan, bukan karena efek samping vaksin Covid-19.
Vice President Regional Corporate Affairs Gojek Michael Reza Say memastikan bahwa pengendara ojek online tersebut tidak sedang terjangkit Covid-19.
"Berkenaan dengan informasi yang tersebar di pesan berantai yang menyatakan bahwa mitra kami di Mataram terdampak Covid-19, dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut adalah hoax," ungkapnya.
Vaksin Covid-19 memang memiliki sejumlah efek samping, tetapi efek samping parah jarang terjadi.
Dikutip dari Covid19.go.id, ada sejumlah efek samping terbaru yang dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Efek samping parah yang mungkin terjadi akibat vaksin Covid-19, meliputi:
Penting dicatat bahwa efek samping parah seperti di atas jarang terjadi.
Adapun laporan kematian akibat vaksin Covid-19 juga jarang terjadi.
Indonesia memiliki lembaga sendiri yang menangani masalah efek samping vaksinasi, yakni Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).
Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari menegaskan bahwa hingga kini tidak ada kejadian meninggal yang diakibatkan oleh vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, ada 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi menggunakan Sinovac dan 3 akibat AstraZeneca. Namun setelah investigasi, kematian tersebut tidak berkaitan dengan vaksinasi.
Video pengendara ojek online meninggal di atas motor akibat vaksin Covid-19 adalah hoaks.
Pengendara ojek online itu terduduk kaku karena kelelahan, bukan karena Covid-19 atau vaksinnya. Dia masih hidup dan belum meninggal.
Komnas KIPI mengatakan belum ada kasus kematian akibat vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.