Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Februari Hanya 28 Hari, Bermula dari Takhayul Romawi Kuno

Kompas.com - 02/02/2023, 09:36 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Februari adalah bulan terpendek dalam kalender Masehi karena hanya memiliki 28 hari, atau 29 hari pada tahun kabisat. Bulan lain memiliki setidaknya 30 hari.

Alasan Februari hanya memiliki 28 hari berhubungan dengan takhayul Romawi kuno.

Dilansir Britannica, kalender Masehi dikembangkan dari kalender Romawi kuno yang awalnya hanya memiliki 10 bulan dalam satu tahun.

Pada era raja kedua Romawi, Numa Pompilius, jumlah bulan dalam satu tahun diubah menjadi 12 dengan menambahkan Januari dan Februari agar selaras dengan siklus lunar atau pergerakan bulan.

Pada kalender awal, terdapat enam bulan yang memiliki 30 hari dan empat bulan yang memiliki 31 hari. Sehingga total terdapat 304 hari dalam satu tahun.

Namun, Pompilius ingin menghindari angka genap dalam kalender barunya karena takhayul Romawi meyakini bahwa angka genap membawa sial.

Dia mengurangi satu hari dari masing-masing bulan yang memiliki 30 hari menjadi 29. Pengurangan itu membuat total hari dalam satu tahun menjadi 298.

Agar kalender tersebut selaras dengan siklus lunar yang memiliki 355 hari, masih ada 56 hari yang harus dibagi ke masing-masing bulan.

Akan tetapi, Pompilius dihadapkan pada fakta bahwa setidaknya satu dari 12 bulan harus mengandung jumlah hari yang genap.

Pada akhirnya Numa memilih Februari, bulan diselenggarakannya ritual Romawi kuno untuk menghormati orang mati, sebagai bulan sial yang terdiri dari 28 hari.

Tahun kabisat

Kalender Romawi yang terdiri dari 355 hari dalam setahun berlaku sampai masa pemerintahan Julius Caesar, yang hidup antara tahun 100-44 SM.

Pada tahun 45 SM, Caesar memerintahkan seorang ahli matahari untuk membuat kalender baru yang mencerminkan siklus matahari.

Seperti pernah ditulis Kompas.com sebelumnya, Sosigenes, ahli matahari yang ditugasi membuat kalender oleh Julius Caesar, menemukan bahwa satu tahun revolusi Bumi atau siklus matahari sama dengan 365,25 hari.

Jumlah hari itu dibulatkan menjadi 365 hari. Karena seperempat hari ekstra yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari tidak dihitung, maka kalender tidak sepenuhnya selaras.

Untuk itu, Sosigenes mengusulkan penambahan satu hari pada bulan Februari setiap empat tahun sekali agar kalender tetap selaras. Hal ini disebut sebagai tahun kabisat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com