Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2023, 12:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Facebook mengeklaim bahwa salah satu terdakwa kasus dugaan pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dibebaskan.

Dalam unggahan itu disebutkan bahwa hakim telah mencabut tuntutan hukuman terhadap terdakwa yakni Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi bahwa hakim mencabut tuntutan terhadap Bharada E muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit pada 29 Januari 2023 dengan judul:

hakim cabut tuntutan terhadap Bharada E

Dalam video tersebut terdapat keterangan bahwa majelis hakim mencabut semua tuntutan terhadap Bharada E:

BHARADA E DIBEBASKAN SECARA MURNI !? HAKIM CABUT SEMUA TUNTUTAN TERHADAP BHARADA E !?

Di samping itu, video tersebut berisi beberapa klip yang menampilkan Bharada E, advokat Ronny Talapessy hingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa majelis hakim mencabut tuntutan terhadap Bharada EAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa majelis hakim mencabut tuntutan terhadap Bharada E

Penelusuran Kompas.com

Untuk diketahui, hingga Rabu (1/2/2023), belum ada vonis yang dijatuhkan terhadap para terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J. Sehingga narasi soal Bharada E dibebaskan tidak benar.

Setelah dituntut 12 tahun penjara oleh jaksa penentut umum (JPU), Bharada E mengajukan pleidoi atau nota pembelaan.

Namun jaksa tetap berkukuh bahwa Bharada E dituntut hukuman 12 tahun penjara. JPU meminta majelis hakim menolak pleidoi dari tim kuasa hukum Bharada E.

Sementara itu, dalam video yang beredar tidak ditemukan adanya informasi yang menyebut bahwa hakim mencabut tuntutan hukuman Bharada E.

Video yang menampilkan pengacara Bharada E,  Ronny Tallapesy, pada awal video identik dengan yang ada di YouTube Kompas TV ini.

Dalam video yang diunggah pada 11 Agustus 2022 itu Ronny menjelaskan tentang kemungkinan bebasnya Bharada E, mengingat kliennya itu bukan bagian dari pembunuhan berencana.  Bharada E juga menjadi justice collaborator dalam kasus tersebut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com