KOMPAS.com - Cita-cita Sully Prudhomme menjadi insinyur kandas akibat penyakit mata yang dideritanya.
Namun, perjalanan hidup membawa penyair sekaligus esais Perancis itu sebagai peraih Nobel Sastra pertama.
Sully memiliki nama asli René François Armand Prudhomme. Dikutip dari Encyclopedia, ia lahir di keluarga kelas menengah di Paris, Perancis, pada 16 Maret 1839.
ketika itu Revolusi Industri berkembang di Eropa sekitar 1750 sampai 1850.
Baca juga: Empat Aktivis HAM Penerima Nobel Perdamaian ketika Menjadi Tahanan
Usia Sully menginjak dua tahun ketika ayahnya meninggal dunia, dan dia diasuh keluarga sang paman.
Beranjak dewasa, Sully mempelajari ilmu klasik sekaligus sains. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi teknik untuk menjadi insinyur sesuai cita-citanya.
Kendati demikian, penyakit mata menyerangnya sehingga ia tidak mungkin meneruskan pendidikannya itu.
Lantas, Sully mengambil studi ilmu hukum. Ia sempat bekerja di salah satu kantor pengacara di Paris.
Saat waktu luang, ia juga mempelajari ilmu filsafat dan menulis puisi. Beberapa puisi ia bagikan ke komunitas mahasiswa di sana, Conférence la Bruyère.
Hasil karyanya itu mendapat respons yang bagus. Lantas ia meninggalkan pekerjaannya dan terjun sepenuhnya ke dunia sastra.
Dikutip dari Britannica, buku puisi Sully awalnya bersifat melankolis dan membahas soal asmara, seperti Stances et poemes (1865) yang di dalamnya terdapat "Le vase brisé" (The Broken Vase) yang sangat terkenal.
Baca juga: INFOGRAFIK: 4 Peraih Nobel Perdamaian yang Menerimanya Saat Berstatus Tahanan
Kemudian, Sully meninggalkan tema-tema soal asmara dan mulai mengeksplorasi nilai-nilai filosofis dalam bait syair yang ia ciptakan.
Hal itu tak lepas dari keanggotaannya dalam komunitas penulis Perancis kontemporer, Parnassians, yang berusaha menegakkan standar-standar dalam kesusastraan.
Komunitas ini berusaha memerangi ekspresi berlebihan dari puisi-puisi bergenre romantis, dan menggiring penulis memperhatikan lagi ketepatan bahasa maupun muatan emosi dalam karyanya.
Judul karya Sully lainnya yakni Les Épreuves (1866), Les Solitudes (1869), La Justice (1878), dan Le Bonheur (1888) yang berarti kebahagiaan.