Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[JEO] Janji Manis "Sang Penjagal" Investasi

Kompas.com - 08/11/2022, 15:01 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

KOMPAS.com - Seorang perempuan 35 tahun asal Pangalengan, Jawa Barat, menjadi korban pig butchering. Modus penipuan ini tengah menjadi perhatian Biro Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI.

Istilah pig butchering mengacu pada peternak atau penjagal ketika menggemukkan babinya sebelum disembelih dan menghasilkan daging yang banyak.

Pelaku penipuan kripto disimbolkan sebagai penjagal. Sementara korban diibaratkan hewan ternak yang “digemukkan” oleh si penjagal melalui janji-janji manis agar mau terus berinvestasi atau menyerahkan uangnya.

Menurut laporan FBI, banyak investor kripto telah menjadi korban pig butchering. Kerugiannya beragam dan cenderung dalam jumlah besar, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan dollar AS.

Kasus ini bermula ketika korban, AA, dihubungi oleh Benny, laki-laki yang mengaku berasal dari Korea Selatan. Benny mengajak berkenalan melalui fitur percakapan di Instagram pada 20 Agustus 2022.

Awalnya Benny mengomentari salah satu foto AA. Dia bertanya mengenai lokasi foto tersebut diambil. Setelah itu, Benny mengungkapkan rencananya berkunjung ke Indonesia dalam tiga bulan ke depan.

Lantas, dia meminta AA memberikan rekomendasi tempat-tempat wisata yang menarik. AA pun menanggapi ajakan berkenalan itu dengan terbuka.

Tiga hari kemudian, Benny mengirimkan pesan kepada AA melalui Whatsapp. Percakapan mereka berlanjut seputar hal-hal ringan, seperti rencana yang akan dilakukan di hari itu, atau soal mobil yang dimiliki AA.

Sampai suatu saat, Benny menawarkan AA untuk belajar investasi aset uang kripto. Tentunya hal itu hanya manipulasi yang dilakukan Benny dalam mengelabui calon korbannya.

AA tak pernah membayangkan kehilangan aset senilai Rp 550 juta dalam sekejap.

Simak artikel selengkapnya dalam liputan khusus JEO Kompas.comJanji Manis "Sang Penjagal" Investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com