Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Pernyataan Trump Setelah Elon Musk Beli Twitter

Kompas.com - 29/10/2022, 15:15 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Tak lama setelah CEO Tesla, Elon Musk akhirnya resmi membeli Twitter, muncul tanggapan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sebelumnya, akun Trump telah ditangguhkan secara permanen oleh Twitter setelah menghasut dan mengakibatkan kerusuhan di US Capitol pada Januari 2021 lalu.

Trump merasa senang atas pengambilalihan Twitter ke tangan Elon. Kendati demikian, ada pernyataan yang secara keliru disebar di media sosial.

Mana yang palsu dan mana yang benar-benar pernyataan Trump? Berikut ulasannya.

Ucapan selamat palsu

Di Twitter beredar ucapan selamat mengatasnamakan Trump dalam bentuk kartu ucapan digital.

Contohnya seperti yang diunggah oleh akun Twitter ini dan ini pada Jumat (28/10/2022).

"Selamat kepada Elon Musk atas pembelian Twitter-nya. Banyak orang mengatakan bahwa perubahan diperlukan, karena manajemen lama terlalu peduli dengan agenda yang terbangun. Saya telah diberitahu bahwa akun saya akan kembali aktif dan berjalan pada hari Senin - kita akan lihat. Senang bisa terlibat dengan bisnis milik orang Afrika-Amerika!" tulis pernyataan itu dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Salah satu akun telah menyertakan konfirmasi bahwa pernyataan tertanggal 27 Oktober 2022 itu palsu

Namun, kabar isi surat itu telah menyebar dan disalahpahami oleh banyak orang. Salah satunya Kantor berita Rusia TASS yang menulis bahwa Trump telah memberi ucapan selamat kepada Elon dan akun Twitternya akan dipulihkan pada 31 Oktober 2022 mendatang.

Dilansir dari Newsweek, Jumat (28/10/2022), Trump memang rutin membagikan pernyataan dan pesan melalui Save America Super PAC miliknya.

Pesan itu dikirim melalui email kepada mereka yang telah berlangganan atau diuggah di situs web Save America.

Kendati demikian, tidak ada bukti bahwa Trump mengirim ucapan selamat tersebut.

Pernyataan asli Trump

Trump memang memberi tanggapan soal pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk. Namun, tidak ada ucapan selamat dan keterangan soal pemulihan akun.

Pada Jumat (18/10/2022), Trump mengunggah pernyataan melalui platform media sosial Truth miliknya sendiri.

Berikut unggahan yang dia tulis, dalam terjemahan bahasa Indonesia:

TRUTH SOCIAL telah menjadi semacam fenomena. Minggu lalu (platform) ini memiliki jumlah yang lebih besar daripada semua platform lain, termasuk TikTok, Twitter, Facebook, dan lainnya. Itu juga terlihat dan bekerja lebih baik di mata saya.

Saya sangat senang bahwa Twitter sekarang berada di tangan yang waras, dan tidak akan lagi dijalankan oleh Radikal Kiri Orang Gila dan Maniak yang benar-benar membenci negara kita.

Twitter sekarang harus bekerja keras untuk membersihkan diri dari semua bot dan akun palsu yang sangat merugikannya. Ini akan jauh lebih kecil, tetapi lebih baik. I LOVE TRUTH!

Dilansir dari Reuters, Jumat (28/10/2022), segera setelah membeli Twitter, Elon memecat eksekutif perusahaan media sosial tersebut. Ini memberi kejelasan tentang ambisinya untuk membuat Twitter menjadi ruang kebebasan bicara yang absolut.

Meski ada kemungkinan untuk mengembalikan akun Twitter Trump, tetapi Trump sendiri menyatakan dirinya lebih memilih menggunakan platformnya sendiri, yakni Truth.

"Saya suka Elon, tapi saya tetap di Truth," kata Trump kepada Fox News dalam sebuah wawancara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com