Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Kita hanya bisa memberikan narasi-narasi saja secara umum. Tapi pengakuan para tersangka terkait informasi yang dia sampaikan masalahnya hanya Tuhan dan dia yang tahu. Kalau Josua ada orang pintar bisa dibangunkan untuk bersaksi saja 5 menit, itu kan lebih arif," kata Sahroni dalam YouTube Uya Kuya TV
“Cuma kan masalahnya mereka mengatakan ini, itu, hanya mereka saja yang tahu, kita tidak tahu. Makanya kasihan almarhum pada posisi sekarang. Mungkin dia hanya bisa melihat dan mendengar tapi enggak bisa berkata-kata," tutur Sahroni.
Video wawancara Uya Kuya dengan Ahmad Sahroni itu pun lantas diberi judul "KASIHAN ALM.BRIGADIR J MASIH G3NTAY4NGAN?? GAK BISA BILANG HOAKS KESAKSIAN SAMBO & PUTRI??."
Sementara itu, klip video lainnya yang menampilkan pengacara tersangka Bripka RR, maupun kuasa hukum keluarga Brigadir J, tidak terkait dengan narasi tentang kesaksian arwah Brigadir J.
Sehingga dipastikan bahwa narasi tentang arwah Brigadir J memberikan kesaksian merupakan informasi keliru.
Narasi tentang arwah Brigadir J memberi kesaksian terkait tujuan Ferdy Sambo keliru. Dalam video yang beredar tidak ditemukan adanya narasi yang dimakud.
Video yang diunggah di Facebook itu jutru lebih banyak menjelaskan tentang pendapat Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni mengatakan, pengakuan para tersangka pembunuhan Brigadir J saat ini hanya mereka dan Tuhan yang tahun kebenarannya.
Menurut Ahmad Sahroni, kebenaran kasus pembunuhan Brigadir J akan diketahui saat sidang di pengadilan nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.