Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiunnya Roger Federer dan Rivalitasnya dengan Rafael Nadal dalam Data

Kompas.com - 19/09/2022, 08:28 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Federer dan Nadal adalah tipe pemain yang berbeda, Federer selalu menjadi yang terbaik ketika bermain di lapangan rumput. Sementara Nadal adalah rajanya lapangan tanah liat.

Empat kali saling berhadapan di lapangan rumput, Federer mengalahkan Nadal, 3-1. Sementara ketika bermain di lapangan tanah liat Federer hanya mampu menang satu kali dari Nadal.

Lapangan tanah liat Roland-Garros pun menjadi mimpi buruk bagi Federer. Sebab, selama 24 tahun  kariernya ia hanya mampu menjadi juara di sana satu kali, setelah Rafael Nadal gagal mencapai final.

Kendati Rafael Nadal menjadi pesaing beratnya, namun kemudian muncul satu petenis lain yang tak kalah hebat dari mereka, yakni Novak Djokovic.

Djokovic dengan cepat menjadi salah satu pemain hebat sepanjang masa seperti Federer dan Nadal.

Dikenal sebagai Era Tiga Besar, selama 15 tahun terakhir ketiganya telah memberi kita waktu yang luar biasa dalam sejarah tenis yang mungkin tidak akan pernah terulang.

Pada akhirnya, Federer mungkin akan pensiuan di bawah Nadal dan Djokovic secara prestasi. Namun ia layak menyandang gelar Greateast of All Time (GOAT).

Federer pensiun dengan 20 gelar Grand Slam, lebih sedikit dibanding dengan Djokovic yang mengoleksi 21gelar dan Nadal dengan 22 gelar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com