Federer dan Nadal adalah tipe pemain yang berbeda, Federer selalu menjadi yang terbaik ketika bermain di lapangan rumput. Sementara Nadal adalah rajanya lapangan tanah liat.
Empat kali saling berhadapan di lapangan rumput, Federer mengalahkan Nadal, 3-1. Sementara ketika bermain di lapangan tanah liat Federer hanya mampu menang satu kali dari Nadal.
Lapangan tanah liat Roland-Garros pun menjadi mimpi buruk bagi Federer. Sebab, selama 24 tahun kariernya ia hanya mampu menjadi juara di sana satu kali, setelah Rafael Nadal gagal mencapai final.
Kendati Rafael Nadal menjadi pesaing beratnya, namun kemudian muncul satu petenis lain yang tak kalah hebat dari mereka, yakni Novak Djokovic.
Djokovic dengan cepat menjadi salah satu pemain hebat sepanjang masa seperti Federer dan Nadal.
Dikenal sebagai Era Tiga Besar, selama 15 tahun terakhir ketiganya telah memberi kita waktu yang luar biasa dalam sejarah tenis yang mungkin tidak akan pernah terulang.
Pada akhirnya, Federer mungkin akan pensiuan di bawah Nadal dan Djokovic secara prestasi. Namun ia layak menyandang gelar Greateast of All Time (GOAT).
Federer pensiun dengan 20 gelar Grand Slam, lebih sedikit dibanding dengan Djokovic yang mengoleksi 21gelar dan Nadal dengan 22 gelar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.