Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa penyakit cacar monyet atau monkeypox menular melalui udara.
Narasi itu pun menyarankan untuk memakai masker untuk mencegah penularan.
Berdasarkan konfirmasi dan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar.
Memakai masker memang baik. Namun, virus cacar monyet tidak menyebar di udara.
Informasi mengenai penularan virus cacar monyet melalui udara, disebarkan oleh akun Facebook ini pada 29 Juni 2022.
Berikut narasinya:
MONKEY POX (Cacar Monyet) Mutasi Virus Menular lewat udara PAKAI MASKER
Epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, virus cacar monyet bukanlah airborne disease atau penyakit yang ditularkan melalui udara.
Penderita cacar monyet akan mengalami ruam kulit, yang kemudian berubah menjadi lesi.
Seperti cacar pada umumnya, lesi ini ada yang berisi cairan atau nanah. Cairan itulah yang bersifat infeksius sehingga menularkan virus dari satu orang ke orang lain.
Berdasarkan pengamatan dari kasus-kasus cacar monyet yang terjadi di berbagai negara, sebagian besar penularan terjadi karena kontak langsung dengan pasien atau melalui benda yang terkontaminasi.
"Jadi monkeypox bukan virus yang disebarkan melalui udara, tapi secara droplets. Jadi ada percikan ludah ketika batuk, bersin, kalau di dalam mulutnya itu di rongganya ada luka, cairan dari lukanya. Makanya masker tetap penting dipakai," ujar Dicky kepada Kompas.com, Senin (22/8/2022).
Penularan melalui kontak tidak langsung ini yang sering disalahpahami sebagai penularan melalui udara.
Infeksi juga bisa terjadi ketika menghirup serpihan kulit atau virus dari pakaian, tempat tidur, atau handuk. Seperti disebutkan sebelumnya, ini termasuk transmisi fomite.
Adapun yang membuatnya infeksius adalah keberadaan bisul, lesi, atau luka di mulut penderita.