Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Artinya, virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan mulut, tetesan pernapasan, dan mungkin melalui aerosol jarak pendek. Namun, tidak jika tidak ada lesi di rongga mulut, maka penularan lewat droplet kecil kemungkinan terjadi.
"Barang atau benda yang bekas dipakai oleh pasien itu namanya fomite transmition, itu bukan airbone," kata Dicky.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kemungkinan mekanisme penularan cacar monyet melalui udara belum dipahami dengan baik dan penelitian masih terus dilakukan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Narasi yang menyebut bahwa virus cacar monyet menular lewat udara adalah hoaks.
Cacar monyet menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung, seperti sentuhan kulit ke kulit atau kontak tidak langsung dengan menyentuh benda yang terkontaminasi.
Cairan dari lesi, luka, atau bisul dari cacar monyet itulah yang bersifat infeksius. Sehingga, jika ditemukan lesi di mulut, maka droplet dari penderita bisa menularkan virus.
WHO masih mempelajari kemungkinan mekanisme penularan cacar monyet melalui udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.