Utang nasional Malaysia mencapai 979,8 miliar ringgit Malaysia, atau 63,4 persen dari PDB, pada akhir 2021, kata kementerian keuangan negara itu kepada parlemen pada Maret 2022.
Utang naik menjadi 1,045 triliun ringgit Malaysia, atau 63,8% dari PDB, pada akhir Juni 2022, kata kementerian itu pada 21 Juli.
Dilansir dari AFP, Sian Fenner selaku ekonom utama di firma penasihat global independen Oxford Economics, mengatakan kepada AFP bahwa berbagai metrik berbeda digunakan untuk menentukan apakah suatu negara mampu melunasi utangnya dan apakah tingkat utangnya berkelanjutan.
Menurut Fenner, faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan peringkat kredit antara lain adalah persentase utang publik terhadap PDB, besaran utang luar negeri dibandingkan utang dalam negeri.
Hal itu, karena utang dalam mata uang asing dapat membuat perekonomian rentan jika terjadi perubahan sentimen investor asing dan rasio cadangan devisa terhadap impor.
“Perlu dicatat bahwa program stimulus fiskal besar yang dilaksanakan [di Malaysia] sejak 2020 diperlukan untuk meredam dampak pandemi dan sekarang mendukung pemulihan. Tetapi itu telah menyebabkan kenaikan tingkat utang. Biaya pembayaran utang Malaysia terhadap pendapatan Rasionya juga meningkat," kata dia.
Namun, prospek pertumbuhan Malaysia yang kuat dan harga minyak yang lebih tinggi mengurangi risiko penurunan peringkat kredit.
Sehingga, untuk saat ini Malaysia masih dalam posisi yang kuat untuk terus membayar utangnya.
Lembaga pemeringkat kredit global termasuk Moody's, Fitch Ratings dan S&P Global Ratings semua menyatakan ekonomi Malaysia tetap stabil.
Utang nasional Malaysia bukan yang tertinggi kedua di Asia. Data yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa Jepang dan China memiliki utang sebesar triliunan dolar dibandingkan dengan miliaran Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.