Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laman FlightRadar24 Diserbu Pengunjung karena Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan

Kompas.com - 03/08/2022, 12:39 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laman pantauan lalu lintas udara FlightRadar24 mengungkap fakta menarik terkait kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, Selasa (2/8/2022).

Menurut FlightRadar24, ratusan ribu orang mengakses laman mereka untuk mengecek apakah Pelosi benar-benar melakukan kunjungan ke Taiwan.

Masalahnya, jumlah pengunjung itu terlalu banyak sehingga FlightRadar24 harus membatasi akses untuk orang-orang non-subscriber agar laman tetap bisa bekerja.

"Sayangnya, karena volume pengguna, kami perlu memberlakukan pembatasan pengunjung," kata FlightRadar24 dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

Keinginan orang-orang memastikan Pelosi benar-benar berkunjung ke Taiwan membuat FlightRadar24 mencatat rekor 708.000 pengunjung dalam waktu bersamaan.

Kunjungan pejabat penting AS

Rasa penasaran banyak orang itu didorong oleh fakta bahwa Pelosi (kode penerbangan SPAR19) adalah pejabat tertinggi Amerika Serikat pertama yang melakukan kunjungan ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan mendapat penolakan keras dari China, yang menganggap hal tersebut sebagai provokasi.

China sejak lama menganggap Taiwan sebagai teritorinya, dan telah bersumpah pada suatu saat nanti akan menguasai wilayah tersebut, menggunakan kekerasan jika diperlukan.

FlightRadar24 mengatakan, begitu pesawat mendarat dengan selamat di landasan Taipei, ibu kota Taiwan, jumlah pengunjung laman mereka berangsur turun.

"Tak lama setelah SPAR19 mendarat, akses normal untuk semua pengguna dipulihkan dengan cepat," kata FlightRadar24.

Alasan kunjungan Pelosi

Dilansir dari AFP, usai mendarat di Taipei, Pelosi angkat bicara tentang maksud kunjungannya ke Taiwan. Kunjungan itu telah membuat marah China dan memicu ketegangan diplomatik.

Pelosi mengatakan pada Rabu (3/8/2022) bahwa delegasinya datang ke Taiwan dalam upaya mendukung perdamaian untuk kawasan tersebut.

"Kami datang dalam persahabatan ke Taiwan, kami datang dengan damai ke kawasan ini," kata Pelosi dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Taiwan Tsai Chi-chang.

Begitu Pelosi mendarat di Taiwan dengan pesawat militer, China merespons cepat.

Duta Besar AS di China Nicholas Burns langsung dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri China pada Selasa malam dan memperingatkan bahwa Washington "akan membayar harganya".

"Langkah ini sangat mengerikan dan konsekuensinya sangat serius," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng seperti dikutip oleh kantor berita Xinhua.

"China tidak akan tinggal diam," tuturnya.

Militer China bahkan telah menetapkan situasi "siaga tinggi" dan akan "meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan sebagai tanggapan" atas tindakan Ketua DPR AS kunjungi Taiwan.

Militer China juga mengumumkan rencana untuk melakukan serangkaian latihan militer di perairan sekitar pulau itu, dimulai pada Rabu, termasuk "penembakan peluru jarak jauh" di Selat Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com