KOMPAS.com - Mesir sebelumnya mengalami banjir dan kekeringan setiap tahun hingga sebuah bendungan di Kota Aswan selesai dibangun pada 1902.
Dilansir dari History.com, Kota Aswan yang dulunya bernama Syene, merupakan wilayah yang berjarak sekitar 500 mil sebelah selatan Ibu Kota Mesir, Kairo.
Bangunan ini adalah versi pertama Bendungan Aswan, yang berhasil menyalurkan air irigasi untuk mencegah kekeringan di tahun-tahun berikutnya.
Akan tetapi, bendungan belum mampu menyetop banjir Sungai Nil yang selalu dahsyat. Sekitar 50 tahun berikutnya, Presiden Mesir kedua, Gamal Abdel Nasser, ingin bendungan ditingkatkan.
Selain menghentikan luapan air Sungai Nil ke wilayah permukiman dan area pertanian, bendungan ditargetkan menjadi pembangkit tenaga listrik yang mampu mengaliri seluruh wilayah.
Baca juga: 18 Juli 1936, Perang Saudara Spanyol Dimulai dan Munculkan Diktator Francisco Franco
Kabinet Nasser berhasil mendapatkan pendanaan dari Amerika dan Inggris untuk rencana pembangunan itu, yang senilai 1 miliar dollar AS atau Rp 15 triliun dengan kurs Rp 15.000 per dollar AS.
Namun hubungan Mesir dengan Uni Soviet terkait senjata rahasia, dalam suasana perang dingin blok Barat dan Timur itu, membuat dukungan pendanaan disetop pada Juli 1956.
Langkah besar Nasser kemudian adalah nasionalisasi Terusan Suez yang merupakan jalan tol komersial yang menghubungkan benua Asia dan Afrika.
Rencana Nasser menarik retribusi jalan tol di Terusan Suez dan menjadikannya sebagai modal pembangunan Bendungan Aswan, ditolak Israel, Inggris, dan Perancis, dengan melancarkan operasi militer bersama.
Baca juga: 18 Juli 1936: Buku Mein Kampf Hitler Diterbitkan, Ditulis di Penjara
Mesir tak sanggup mempertahankan Terusan Suez hingga Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memaksa tiga negara mundur. Mesir kemudian mendapatkan sumber pendapatannya yang berharga pada tahun 1957.
Tiga tahun berikutnya, dengan pendapatan yang telah terkumpul, Bendungan Aswan mulai dibangun. Pembangunan menggunakan 57 juta meter kubik tanah dan batu, hingga selesai 21 Juli 1970, atau sekitar 10 tahun kemudian.
Nasser meninggal karena serangan jantung beberapa bulan sebelum bendungan diresmikan. Untuk mengenangnya, waduk yang dihasilkan bendungan itu dinamai Danau Nasser.
Baca juga: 13 Juli 1960: John F Kennedy Jadi Capres Amerika, Kelak Berteman dengan Bung Karno