Dosen dan Peneliti Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember (Unej) Ciplis Gema Qori'ah mengatakan, kekhawatiran generasi milenial akan kondisi ekonominya di masa mendatang bisa dimaklumi.
Lantaran dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian sangat besar dan tingginya kenaikan inflasi, yang otomatis menurunkan daya beli masyarakat.
Untuk kondisi dalam negeri, menurut dia, beban ekonomi masyarakat diperberat oleh desain sektor ketenagakerjaan yang belum bagus.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya suplai sumber daya manusia (SDM) yang belum sesuai dengan kebutuhan tenaga di pasar kerja.
"Karena kita melihat bahwa lini supply-demand pasar tenaga kerja Indonesia belum punya sebuah basic design yang sangat kuat. Tenaga atau skill apa yang dibutuhkan dengan tenaga atau skill apa yang dipersiapkan, itu belum ketemu," kata Ciplis melalui telepon, Selasa (14/6/2022).
Selain itu, menurut dia, pola pendidikan saat ini belum mampu menjawab tantangan dan belum mengintegrasikan peran pemerintah, guru, keluarga dan masing-masing individu.
Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang telah dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi, menurut Ciplis, bisa menjadi desain besar sektor ketenagakerjaan bila disusun dengan tepat.
Isu ketenagakerjaan juga harus lebih banyak diperhatikan pemerintah daerah, alih-alih hanya menyerahkannya pada pemerintah pusat atau dinas ketenagakerjaan.
Artinya pemerintah daerah harus aktif dalam mengatur strategi agar lulusan sesuai dengan lapang kerja yang ada, dan menciptakan lapangan kerja baru di wilayahnya.
"Jadi kuncinya pemetaan pasar tenaga kerja bagi anak-anak muda. Itu tidak hanya sekedar tanggung jawab pemerintah pusat, tapi daerah harus punya peran di situ, harus menciptakan, tidak boleh hanya as usual," kata Ciplis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.