Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Foto Merapi Erupsi Besar 30 Mei 2022

Kompas.com - 30/05/2022, 16:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Beredar sebuah foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel.

Narasi foto itu mengeklaim, Merapi mengalami erupsi besar pada hari ini, Senin (30/5/2022).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu tidak menunjukkan kondisi Merapi pada hari ini.

Foto tersebut merupakan potret dari erupsi Merapi yang terjadi pada 11 Mei 2018.

Narasi yang beredar

Foto Merapi mengeluarkan awan panas dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Senin (30/5/2022) pukul 15.11 WIB.

Berikut narasi yang dibagikan:

MERAPI TAK PERNAH JANJIAN

Beberapa hari terakhir ini Yogya memang terasa sumux...

Ternyata, karena Merapi lagi punya gawe. Mungkin saja ini hubungannya. Aktivitas dalam

Gunung Merapi bikin suhu dan cuaca di sekitarnya jadi tidak normal.

Sore ini Merapi erupsi besar-besaran. Asap membumbung tinggi ke angkasa.

Semoga aman terkendali. Semoga tidak ada letusan-letusan yang berbahaya. Slamet kabeh dan seterusnya jadi adem...

Seperti slogannya: Yogya Berhati Nyaman!

Hoaks, Merapi erupsi besar pada 30 Mei 2022Screenshot Hoaks, Merapi erupsi besar pada 30 Mei 2022

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kebenaran foto itu dengan menggunakan teknik reverse image search.

Hasilnya, foto itu mirip dengan gambar yang terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun ini di YouTube pada 11 Mei 2018.

Diwartakan Kompas.com, Merapi memang pernah meletus pada 11 Mei 2018 pukul 07.32 WIB.

Letusan tersebut bertipe freatik, yakni letusan yang berupa gas atau hembusan asap material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan tanah.

Tinggi kolom abu teramati pada erupsi itu 5.500 meter dari puncak gunung.

Kondisi Merapi hari ini

Diwartakan Kompas.com, Gunung Merapi pada Senin (30/05/2022) pukul 00.00-06.00 WIB tercatat mengeluarkan 10 kali guguran lava pijar. Jarak luncur guguran lava pijar maksimal 1.800 meter ke arah Barat Daya.

Di dalam laporan aktivitas Gunung Merapi pada periode tersebut teramati asap bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-20 meter di atas puncak kawah.

"Teramati 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah Barat daya," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Senin (30/05/2022).

Sementara itu, aktivitas kegempaan di Gunung Merapi, Guguran tercatat sebanyak 20 dengan amplitudo 3 mm-19 mm dan durasi 27.7 detik-130.7 detik.

Hybrid/Fase Banyak sebanyak 2 dengan amplitudo 4 mm-12 mm, S-P 0.4 detik-0.5 detik dan durasi 5-6.2 detik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi dalam tingkat Siaga (Level III).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Merapi mengeluarkan awan panas yang diklaim terjadi pada Senin (30/5/2022) adalah hoaks.

Video tidak diambil pada hari ini, melainkan diambil ketika Merapi erupsi pada 11 Mei 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com