Pada 2008, Williams menggantikan Dorsey sebagai CEO, dan dua tahun kemudian Williams digantikan sebagai CEO oleh chief operating officer Dick Costolo.
Dengan jumlah pengunjung unik meningkat sekitar 1.300 persen pada tahun 2009, jelas bahwa Twitter memiliki potensi pengguna yang besar.
Pada April 2010 Twitter meluncurkan "Promoted Tweets" diikuti dengan "Promoted Trend" dan "Promoted Account" pada tahun yang sama.
Fitur-fitur tersebut dimaksudkan sebagai sumber pendapatan utama platform.
Baca juga: Alasan Elon Musk Membeli Twitter dan Rencana Perubahannya
Seiring berjalannya waktu, Twitter menjelma menjadi platform sumber berita terkini.
Selama pemilihan presiden Iran pada Juni 2009, topik #IranElection menjadi salah satu yang paling banyak diikuti di Twitter.
Setelah gempa bumi yang melanda Haiti pada Januari 2010, Twitter sekali lagi menegaskan perannya sebagai sebuah platform yang ampuh untuk penyebaran informasi.
Pengguna Twitter dari kalangan atas mengetwit tentang upaya untuk membantu korban gempa, dan banyak pengikut mereka me-retweet pesan tersebut.
Baca juga: Resmi Beli Twitter, Elon Musk Janji Bakal Tumpas Akun Bot
Hal itu membantu Palang Merah Internasional mengumpulkan lebih dari 8 juta dollar AS hanya dalam waktu 48 jam setelah gempa terjadi.
Pada September 2013 Twitter mengajukan diri menjadi perusahaan publik, dan membuka penawaran umum perdana (IPO) pada November 2013.
IPO Twitter berhasil mengumpulkan 1,8 miliar dollar AS, dan memberikan platform itu nilai pasar atau valuasi 31 miliar dollar AS.
Dua tahun berselang, pada Oktober 2015, Jack Dorsey kembali sebagai CEO Twitter.
Twitter menambahkan fitur baru, Moments, pada Oktober 2015, yang memungkinkan pengguna membuat koleksi twit dan konten lainnya secara tematik.
Perubahan paling radikal pada platform itu terjadi pada Maret 2016. Twitter mengganti timeline kronologisnya (twit diurutkan berdasarkan waktu) dengan timeline algoritmik.
Perubahan itu membuat twit yang populer atau bahkan twit yang disukai oleh orang yang diikuti pengguna akan muncul lebih dulu.
Pada Januari 2017, Twitter mengganti Moments dengan Explore. Batas karakter dalam sebuah twit juga ditingkatkan dari 140 menjadi 280 pada tahun yang sama.
Twitter menambahkan Fleets pada November 2020, yakni kumpulan twit dan konten lain yang dirancang untuk menghilang dalam waktu 24 jam.
Fitur ini mirip seperti Stories di jejaring sosial Snapchat, Instagram, dan Facebook. Namun, Fleets gagal menarik perhatian pengguna, dan fitur tersebut dihentikan pada Agustus 2021.