Pada Mei 2021, Twitter memperkenalkan Spaces, di mana akun dengan lebih dari 600 pengikut dapat menyelenggarakan percakapan audio secara langsung.
Hingga akhir 2021, Twitter ini memiliki 217 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (pengguna yang terpapar iklan).
Pada November 2021 Dorsey mundur sebagai CEO dan digantikan oleh chief technology officer Parag Agrawal.
Elon Musk mengungkapkan keinginannya membeli Twitter, setelah ia memborong saham Twitter sebesar 2,89 miliar dollar AS (sekitar Rp 41 triliun) awal April 2022.
Elon Musk akhirnya resmi membeli seluruh saham Twitter pada Selasa (26/4/2022) dengan mengeluarkan uang 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 635 triliun.
Para pemegang saham akan menerima 54,20 dollar AS (sekitar Rp 750.000) secara tunai untuk setiap lembar saham Twitter yang mereka miliki.
Pembelian ini membuat Elon Musk menjadi pemilik tunggal Twitter.
Melalui akun Twitternya @elonmusk, Selasa (26/4/2022) orang terkaya nomor satu di dunia itu mengungkapkan visinya untuk Twitter:
"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang sehat, dan Twitter adalah alun-alun kota digital tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan.
Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua manusia.
Twitter memiliki potensi luar biasa - saya berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan ini dan komunitas pengguna untuk membukanya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.????????♥? Yesss!!! ♥????????? pic.twitter.com/0T9HzUHuh6
— Elon Musk (@elonmusk) April 25, 2022