Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, kandungan zat gizi per porsi nasi kurang lebih seberat 100 gram, yang setara dengan 3/4 gelas adalah:
Menurut Toto, ada beberapa kandungan vitamin dan mineral yang hilang jika nasi terus menerus dipanaskan.
"Kandungan zat gizi yang hilang terutama vitamin dan mineral yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya vitamin C, vitamin B," ujar Toto.
Kendati demikian, memakan nasi yang sudah dipanaskan lebih dari 12 jam tidak serta-merta dapat diklaim memicu diabetes. Hal ini karena tidak ada kajian mendalam untuk membuktikan klaim tersebut.
"Selama ini belum ada kajian yang mendalam antara prmanasan nasi yang lama dengan kejadian diabetes mellitus," kata Toto.
Pada penderita diabetes, memang ada skor indeks glikemik (GI) dari makanan yang perlu diperhatikan untuk memastikan gila darah aman.
Dikutip dari Healthline, 20 Agustus 2018, beras putih pendek kaya akan karbohidrat dan dapat memiliki skor GI tinggi yakni 70 atau lebih.
Kendati demikian, bagi orang yang tidak menderita diabetes, nasi tetap aman dikonsumsi dengan porsi yang tepat.
Hoaks tentang nasi yang berubah menjadi racun ketika dipanaskan, juga pernah beredar pada 2020.
Diwartakan Kompas.com, 18 Desember 2020, ada narasi yang menyebut bahwa nasi yang dipanaskan di rice cooker lebih dari 6 jam maka akan berubah menjadi racun.
Dokter sekaligus ahli gizi dr Tan Shot Yen, MHum menyoroti pentingnya penyimpanan nasi dengan baik untuk menghindari tumbuhnya bakteri.
Tidak seperti klaim nasi beracun, karbohidrat justru diperlukan tubuh.
"Kita butuh karbohidrat. Penghasil tenaga dan membuat otak nyambung karena gula darah stabil," kata Tan.
Menurut dia, segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan tidak baik. Begitu pula dengan nasi.