"(Dana yang dialihkan untuk pembangunan IKN) tidak ada. Dana haji aman, prudent, diinvestasikan sesuai prinsip syariah, kehati-hatian, nilai manfaat, akuntabel dan nirlaba. Silakan cek laporan keuangan," ucap Nurul.
Hoaks tentang vaksin Covid-19 yang dikaitakan dengan HIV/AIDS kembali beredar. Disebutkan bahwa komponen vaksinn mengandung virus dari penyakit tersebut.
Kompas.com tidak menemukan bukti yang menguatkan klaim tersebut.
Kandidat vaksin yang berisiko dan dinilai tidak aman telah lama dihentikan pengembangannya. Salah satunya vaksin UQ-CSL v451, yang dikembangkan oleh Universitas Queensland dan perusahaan biotek CSL.
Berdasarkan data uji coba fase 1, menunjukkan pembentukan antibodi yang diarahkan pada fragmen protein (gp41), tetapi tidak terduga bahwa tingkat yang diinduksi akan mengganggu tes HIV tertentu.
Tidak ada kemungkinan vaksin menyebabkan infeksi dan tes lanjutan rutin memastikan tidak ada virus HIV.
Kendati demikian, berdasarkan saran dari para ahli, CSL, Universitas Queensland, dan Pemerintah Australia telah sepakat bahwa pengembangan vaksin tidak akan dilanjutkan ke uji coba fase 2/3.
Sementara, komponen dalam vaksin Covid-19 yang sudah mendapat izin, tidak mengandung dan menyebabkan AIDS.
Tidak ada bukti yang menguatkan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan banyak kematian di Israel atau di negara lainnya. Begitu pula dengan klaim adanya laporan defisiensi imun yang terkait dengan vaksin Covid-19.
Baca penelusuran faktanya di sini.
Beredar narasi mengenai pencegahan virus corona varian BA.2 dan XE dengan sering berjemur di bawah sinar matahari. Sementara penanganannya dengan minum obat herbal dan ivermectin.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmidzi mengatakan bahwa sebaran subvarian BA.2, XE, bahkan virus corona secara keseluruhan, tidak ada kaitannya dengan cuaca atau sinar matahari.
"Itu tidak benar informasinya," kata Nadia seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (7/4/2022).
Pencegahan dan penanganan varian BA.2 dan XE, menurut Nadia, masih sama dengan varian lainnya.
"Ini tetap subvarian ya, jadi pola penyebab dan penyembuhannya sama dengan varian lainnya," ujar dia.
Terkait penggunaan ivermectin untuk Covid-19, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan masih dalam tahap uji klinis.
Selama pelaksanaan uji klinik tersebut, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat tersebut.
“Masyarakat diimbau untuk tidak membeli ivermectin di platform belanja online dan obat ini termasuk sebagai obat keras, sehingga tidak untuk digunakan secara bebas tanpa resep dokter," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito
Tersiar klaim keliru tentang buah zuriat, yang disebut memiliki manfaat meningkatkan peluang kehamilan.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi sekaligus konsultan fertilitas endokrinologi dan reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER, mengatakan, tidak ada anjuran bagi orang yang sedang program hamil untuk mengonsumsi buah-buahan tertentu secara terus-menerus untuk mendapatkan kehamilan.
"Yang ada adalah mengonsumsi berbagai macam sumber vitamin dan mineral, termasuk buah-buahan yang bervariasi," kata Yassin dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/4/2022).