KOMPAS.com - Pesawat Boeing 737-800 Chinese Eastern Airlines dengan kode penerbangan MU5735 jatuh di luar kota Wuzhou di wilayah Guangxi pada Senin (21/3/2022).
Dilansir dari AP News, Selasa (22/3/2022) pesawat itu mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan sembilan kru penerbangan.
Tidak ada korban selamat dari kecelakaan itu. Klip video yang diunggah oleh Kantor Berita Xinhua menunjukkan, puing-puing pesawat tersebar di kawasan hutan yang luas.
Sementara itu, pencarian kotak hitam (black box) yang menyimpan data penerbangan dan rekaman suara kokpit diperkirakan cukup sulit, dan membutuhkan kombinasi pencarian menggunakan drone serta secara penyisiran manual.
Pictures from the scene of a #Boeing 737 crash in south #China.
latest: https://t.co/otZytipiEw pic.twitter.com/IBFrkJDsK3
— CGTN (@CGTNOfficial) March 21, 2022
Pesawat dan rute penerbangan
Dilansir dari BBC, Selasa (22/3/2022) pesawat Boeing 737-800 pertama kali diproduksi pada akhir 1990-an.
Pesawat jenis ini memiliki catatan keamanan yang baik, dan pesawat yang jatuh di China baru berusia enam tahun.
Boeing 737-800 berbeda dengan seri 737 MAX, seri terbaru dari 737 yang dilarang terbang selama lebih dari satu setengah tahun karena cacat desain yang memicu dua kecelakaan besar, yakni di Indonesia (2018) dan Ethiopia (2019).
Pesawat China Eastern Airlines dengan kode penerbangan MU5735 ini meninggalkan Kunming pada pukul 13.11 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Guangzhou pada pukul 15.05.
Detik-detik pesawat jatuh
Situs FlightRadar24 melaporkan, pesawat itu berada di udara selama lebih dari satu jam dan mendekati tujuannya ketika jatuh di Wuzhou, daerah perbukitan yang hijau.
Cuaca mendung, tetapi jarak pandang dilaporkan dalam kondisi baik.
Menurut data FlightRadar24, pesawat terbang pada ketinggian 29.100 kaki, tetapi dua menit dan 15 detik kemudian tercatat pada ketinggian 9.075 kaki.
Informasi terakhir tercatat pada pukul 14:22 waktu setempat, ketika pesawat berada di ketinggian 3.225 kaki.
Dugaan penyebab