Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Jarak Booster Menjadi Tiga Bulan Setelah Dosis Kedua

Kompas.com - 23/02/2022, 13:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook, yang menyebut bahwa jarak vaksinasi booster untuk Covid-19 menjadi tiga bulan setelah dosis kedua.

Narasi itu tidak menyertakan penjelasan mengenai kelompok usia untuk booster vaksin dengan jarak tiga bulan dari dosis lengkap.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang keliru dari informasi tersebut.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbarui ketentuan vaksinasi booster Covid-19 dengan jarak tiga bulan dari dosis lengkap, hanya bagi lansia. Kelompok usia lainnya tetap berjarak enam bulan.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut bahwa jarak vaksin booster Covid-19 adalah tiga bulan dari dosis primer, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Narasi dalam informasi tersebut tidak menyertakan keterangan kelompok usia penerima vaksin booster.

Berikut narasi di salah satu akun:

Monggo Silakan Vaksin BOSTER (3) jarak vaksin... 3 bulan dari Vaksin ke 2 Gratiss untuk Umum. di Kec Colomadu.

Pengunggah juga menyertakan syarat dan ketentuan vaksinasi, meliputi:
Interval vaksin 2 dan 3 yaitu tiga bulan
Membawa fotokopi KTP/KK/kartu vaksin dosis 2
Berbadan sehat dan siap vaksin

Tangkapan layar unggahan di sebuah akun Facebook, tentang informasi jarak vaksin booster Covid-19 tiga bulan dari dosis primer.akun Facebook Tangkapan layar unggahan di sebuah akun Facebook, tentang informasi jarak vaksin booster Covid-19 tiga bulan dari dosis primer.

Penelusuran Kompas.com

Terkait adanya sebaran informasi tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa jarak vaksin dosis kedua masih tetap enam bulan setelah menerima vaksinasi primer dosis lengkap.

"Masih tetap enam bulan," kata Nadia, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).

Bagi kelompok umum, Nadia menjelaskan, efek samping pemberian vaksin booster yang tidak sesuai waktunya adalah dalam hal tingkat antibodi.

"Ini titer antibodinya tidak setinggi kalau sudah lebih dari enam bulan," ujar dia.

Adapun, regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada triwulan pertama 2022 memiliki ketentuan berbeda.

Regiman merupakan komposisi jenis dan jumlah obat serta frekuensi pemberian obat sebagai upaya terapi pengobatan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com