Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Hoaks dan Penelusuran Fakta Seputar Alat Tes Covid-19

Kompas.com - 17/02/2022, 15:46 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

SARS-CoV-2 tidak bisa tidak akan terdeteksi melalui air keran atau air biasa. Selain itu, kata dia, cairan memiliki PH tertentu atau keasaman tertentu sehingga hasil yang ditunjukkan tidak valid.

"Ketika yang dites adalah air keran, PH-nya akan terganggu dan merusak antibodi yang ada di film-nya itu. Akhirnya hasilnya menjadi invalid, bisa jadi positif," ujarnya seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Air keran justru bisa menyebabkan alat tes rusak.

Hal serupa juga disampaikan ahli patologi klinis dari RSA UNS Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto.

Tonang menjelaskan, setiap alat tes sudah memiliki batasan pH tersendiri untuk menunjukkan hasil positif atau negatif sebuah sampel yang di uji.

Namun apabila sampel yang digunakan adalah sampel yang tidak semestinya, sehingga kandungan pH-nya lebih rendah atau lebih tinggi, maka hasil yang muncul pun tidak kredibel.

"Sampel yang pas, seperti swab, (jika) sudah diukur pada pH yang tepat (sesuai) tersebut, maka kit bekerja secara seharusnya. Tapi bila kita berikan sampel di luar pH tersebut, maka alat akan rusak. Akibatnya seolah-olah positif," ungkap dia.

3. Alat tes Covid-19 tidak bisa digunakan untuk vaksinasi

Hoaks tentang alat tes Covid-19 juga dikaitkan dengan vaksinasi.

Ada klaim yang menyebut tes polymerase chain reaction (PCR) adalah cara terselubung untuk memasukkan vaksin Covid-19 ke tubuh.

Berdasarkan penelusuran fakta oleh Kompas.com, 18 November 2021, mengungkap bahwa tes PCR tidak dapat digunakan untuk melakukan vaksinasi.

Dr Phionah Atuhebwe dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tes PCR dengan metode swab bertujuan mengambil sampel untuk mendeteksi keberadaan virus corona. Sementara, vaksinasi untuk Covid-19 tidak bisa dilakukan dengan metode tersebut.

Pakar imunologi dari Kenya, Geoffrey Kulabusia mengatakan, saat ini memang sedang ada penelitian mengenai pemberian vaksin secara intranasal atau melalui jalur pernapasan. Akan tetapi, vaksin Covid-19 hanya direkomendasikan diberikan melalui suntikan intramuskular atau suntikan pada otot.

Selain itu, klaim bahwa tes PCR dapat mencapai otak untuk menaruh partikel nano vaksin juga tidak benar.

Profesor vaksinologi dari Afrika Selatan Shabir Madhi membantah klaim itu.

"Jika (tes swab) melewati sinus untuk mencapai otak, itu tidak hanya menyebabkan hidung gatal tetapi juga akan menyebabkan kerusakan pada otak," ujar Madhi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com