Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Istilah Fake News dan Imbasnya pada Jurnalisme...

Kompas.com - 22/01/2022, 16:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Istilah "fake news'"atau berita palsu, menjadi populer ketika pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 2016.

Isitilah ini dimanfaatkan secara politis oleh salah satu kubu capres, untuk mendiskreditkan berita yang bertentangan dengannya.

Penggunaan istilah "berita palsu" berpotensi membawa krisis bagi jurnalisme. Terutama ketika istilah ini diartikan dengan lugas.

Ini karena "berita" dalam jurnalisme berarti informasi yang telah terverifikasi kebenarannya dan diterbitkan untuk kepentingan publik.

Informasi yang tidak memenuhi standar ini tidak layak diberi label berita.

Dalam pengertian ini, "berita palsu" jadi sebuah hal yang oksimoron dan bisa merusak kredibilitas informasi yang memang memenuhi disiplin verifikasi dan diperuntukkan bagi kepentingan publik.

Baca juga: Berita Palsu Jurnalis Stephen Glass dan Pentingnya Kerja Pemeriksa Fakta...

Membingungkan bagi publik

Melansir buku Journalism, "Fake News" & Disinformation (2018) terbitan UNESCO, "berita palsu" merupakan salah satu ragam dari sebaran informasi palsu.

Dalam konteks disinformasi dan misinformasi saat ini, bahaya utamanya bukanlah jurnalisme yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, tetapi publik yang menjadi bingung dan tidak percaya pada semua konten, termasuk jurnalisme.

Penyebar teori konspirasi kerap menuding media sebagai antek atau tidak independen, demi membenarkan narasi mereka.

Meskipun arena utama disinformasi adalah media sosial, aktor-aktor berpengaruh menggunakan istilah "berita palsu" untuk menekan media yang menyuguhkan "berita asli".

Baca juga: Sejarah Hoaks, Sudah Ada sejak Abad Ke-16, dari Kekeliruan hingga Parodi

Dengan skenario semacam ini, orang kemudian cenderung menganggap kredibel konten apa pun yang mereka peroleh dari jejaring sosial mereka, serta yang sesuai dengan keinginan mereka.

Contoh paling konkret yakni berkurangnya kepercayaan publik terhadap informasi kesehatan dan ilmu pengetahuan terkait pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com