Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Fakta Bicara] Negara Paling Banyak Mengonsumsi Nasi, Indonesia Peringkat Berapa?

Kompas.com - 12/01/2022, 10:07 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia, dan biasa disajikan dengan berbagai lauk sebagai pelengkap.

Kebiasaan mengonsumsi nasi ini bahkan memunculkan ungkapan di kalangan orang Indonesia, yakni "kalau belum makan nasi, belum makan".

Selain menjadi makanan pokok di Indonesia, nasi ternyata juga menjadi makanan pokok di berbagai negara.

Negara mana yang paling banyak mengonsumsi nasi?

Melansir World Atlas, nasi adalah makanan pokok bagi hampir setengah dari populasi dunia dan konsumsi nasi terbesar berasal dari negara-negara Asia.

Dari 10 negara dengan konsumsi nasi terbanyak, sembilan di antaranya berasal dari Asia. Tiga besar negara dengan konsumsi nasi terbanyak adalah China, India, dan Indonesia.

Baca juga: Penipuan Berkedok Penghasilan Tetap dari Aset Kripto, Pahami Modusnya

Tingginya konsumsi nasi atau beras di ketiga negara tersebut dipengaruhi oleh populasi penduduk, selain juga karena faktor budaya dan kondisi alam yang sesuai. 

China adalah konsumen sekaligus produsen beras terbesar di dunia. Konsumsi beras di China mencapai 142,7 juta ton per tahun, setara dengan hampir 30 persen produksi beras global.

Sekitar 65 persen penduduk China mengonsumsi beras sebagai makanan pokok.

India berada di urutan kedua dengan total konsumsi 97,3 juta ton beras, dan lebih dari separuh penduduk India bergantung pada beras sebagai makanan pokok.

Selain beras, pertanian di India juga menghasilkan bahan-bahan pangan lainnya, seperti gandum, sorgum, dan jagung.

Konsumen beras terbesar ketiga di dunia adalah Indonesia yang mengonsumsi 37,4 juta ton.

Baca juga: [Kabar Data] Menilik Negara Tujuan Utama Ekspor Batu Bara Indonesia

Sekitar 77 persen petani di Indonesia menanam padi. Daerah utama penghasil beras adalah Jawa dan Sumatera, di mana 60 persen dari total produksi nasional dipanen di Jawa saja.

Berikut 10 besar negara dengan konsumsi nasi terbanyak:

  1. China: 142,7 juta ton per tahun
  2. India: 97,3 juta ton per tahun
  3. Indonesia: 37,4 juta ton per tahun
  4. Bangladesh: 35,2 juta ton per tahun
  5. Vietnam: 22,1 juta ton per tahun
  6. Filipina: 13 juta ton per tahun
  7. Thailand: 11,1 juta ton per tahun
  8. Myanmar: 9,9 juta ton per tahun
  9. Jepang: 8,4 juta ton per tahun
  10. Brasil: 8,1 juta ton per tahun

Nasi telah dikonsumsi sejak lama

Melansir Britannica, berbagai peradaban memiliki bukti budi daya padi awal, termasuk China, India, dan peradaban Asia Tenggara.

Namun, bukti arkeologi menunjukkan bahwa budi daya padi awal berasal dari China tengah dan timur, dan berasal dari masa 7000-5000 SM.

Sementara itu, lebih dari 90 persen beras dunia ditanam di Asia, terutama di China, India, Indonesia, dan Bangladesh.

Negara-negara lain yang juga memproduksi beras dengan jumlah yang lebih kecil, termasuk Jepang, Pakistan, dan berbagai negara Asia Tenggara. Beras juga dibudidayakan di beberapa bagian Eropa, di Amerika Utara dan Selatan, dan juga di Australia.

Diperkirakan setengah dari populasi dunia, termasuk hampir seluruh Asia Timur dan Tenggara, sepenuhnya bergantung pada beras sebagai makanan pokok.

Beras dimasak dengan cara ditanak menjadi nasi, atau bisa juga digiling menjadi tepung.

Olahan beras atau nasi menjadi bagian dari kekayaan kuliner di Asia, Timur Tengah, dan banyak masakan lainnya.

Ada pula minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi beras, seperti sake Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com