Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

MUI Tidak Pernah Keluarkan Daftar Produk yang Dianggap Pro-Israel

KOMPAS.com - Daftar produk perusahaan yang dianggap pro-Israel beredar di media sosial. Unggahan itu muncul setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Dalam fatwanya, MUI mengimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi Israel, mendukung penjajahan dan zionisme.

Terkait daftar produk yang dianggap pro-Israel, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menjelaskan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan daftar tersebut.

“MUI tidak pernah mengeluarkan daftar produk dari perusahaan-perusahaan yang mendukung dan/atau terafiliasi mendukung Israel,” ujar Anwar kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Anwar menjelaskan, MUI tidak mengharamkan produk yang dianggap pro-Israel, namun merekomendasikan umat Islam untuk menghindari transaksi dan penggunaan produk pendukung Israel.

MUI juga mengharamkan dukungan terhadap tindakan Israel yang sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. Mengingat, saat ini sudah lebih dari 11.000 rakyat Palestina tewas dan sekitar 5.000 di antaranya adalah anak-anak.

“Perlu diketahui bahwa yang diharamkan oleh MUI dalam fatwanya bukanlah produknya, apalagi produk itu sudah mendapatkan sertifikat halal,” katanya.

Anwar menjelaskan, inti dari Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 adalah dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan mencegah supaya agresi serta pembunuhan bisa berhenti.

Konflik Israel-Palestina kembali memanas sejak 7 Oktober 2023 dan terus menelan korban jiwa.

Konflik pecah setelah Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, menembakkan ribuan roket dan menginfiltrasi wilayah Israel.

Serangan Hamas memicu balasan Israel ke wilayah Palestina, terutama Gaza. Hampir separuh korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza adalah anak-anak.

Data yang dihimpun Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) per Rabu (8/11/2023) menunjukkan, lebih dari 10.569 orang telah terbunuh di Jalur Gaza sejak konflik dimulai.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 67 persen dari jumlah korban tersebut diyakini adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, lebih dari 26.475 orang terluka dan sekitar 2.450 orang lainnya, termasuk 1.350 anak-anak, dilaporkan hilang sejak konflik pecah pada 7 Oktober.

Adapun Pemerintah Israel mencatat 1.400 warga Israel dan warga negara asing telah terbunuh sepanjang konflik, sebagian besar akibat serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sejak eskalasi konflik Hamas dan Israel di wilayah Gaza berubah menjadi tragedi kemanusiaan, seruan boikot di dalam negeri terhadap produk atau merek yang terafiliasi dengan Israel kian mengemuka.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/11/16/122100282/mui-tidak-pernah-keluarkan-daftar-produk-yang-dianggap-pro-israel

Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke