KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial mengeklaim, sperma pria yang tidak divaksin akan berharga mahal di masa depan.
Konten itu menyertakan tangkapan layar judul sebuah artikel di situs Sehat Negeriku, portal berita resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut memuat informasi menyesatkan atau hoaks.
Narasi yang beredar
Konten yang mengeklaim sperma pria yang tidak divaksin akan berharga mahal di masa depan dibagikan di Facebook oleh akun ini pada 1 Februari 2023.
Konten itu menyertakan tangkapan layar judul sebuah artikel di situs Sehat Negeriku, portal berita resmi Kemenkes. Berikut judul yang tertera:
Kabar Baik! Pria Yang Tak Divaksin Spermanya Akan Berharga Mahal Di Masa Depan
Penelusuran Kompas.com
Kemenkes melalui utas yang dibagikan di Twitter @KemenkesRI (terverifikasi) menyatakan, tidak pernah menerbitkan artikel dengan judul tersebut di situs Sehat Negeriku.
Menurut Kemenkes, belum ada studi maupun pendapat ahli yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan penurunan kualitas sperma pria.
"(Penurunan) kualitas sperma pria justru dipengaruhi oleh gaya hidup kurang sehat seperti merokok, alkohol, pekerjaan yang terekspose radiasi dan pakaian yang terlalu ketat," demikian penjelasan Kemenkes dalam utas 16 Februari 2023.
Konten itu menyertakan tangkapan layar judul sebuah artikel di situs Sehat Negeriku, portal resmi Kemenkes.
Namun, Kemenkes menegaskan bahwa konten tersebut hoaks. Mereka tidak pernah mengeluarkan rilis dengan judul tersebut.
Selain itu, belum ada studi maupun pendapat ahli yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan penurunan kualitas sperma pria.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/25/131915982/hoaks-sperma-pria-yang-tidak-divaksin-akan-berharga-mahal-di-masa-depan