Rekor dan Pencapaian Alexia Putellas, Pesepak Bola Wanita Terbaik 2022

KOMPAS.com - Pemain sepak bola putri andalan Barcelona, Alexia Putellas, kembali meraih bola emas Ballon d’Or.

Pesepak bola asal Spanyol itu dinobatkan menjadi pemain terbaik 2022 berkat penampilan apiknya bersama Blaugrana.

Malam penganugerahan Ballon d'Or 2022 digelar di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis, pada Selasa (18/10/2022).

Meski Putellas mengalami cedera pada musim lalu, akan tetapi dia berhasil mempersembahkan tiga trofi bagi Barcelona, yakni Liga Spanyol, Piala Super Spanyol dan Copa del Rey.

Pada usia 28 tahun, Putellas tengah berada di performa terbaiknya. Ia menjadi motor serangan Barcelona.

Selain rajin memberikan assist, Putellas juga kerap menjadi pemecah kebuntuan Blaugrana dengan gol-golnya.

Pemain dengan nomor punggung 11 ini juga menjadi sosok pemimpin di lapangan, Putellas dipercaya menyandang ban kapten Barcelona.

Berkat penampilan apiknya bersama Barcelona pada musim 2021/2022, Putellas berhasil mengungguli pemain Arsenal, Beth Mead, dalam meraih bola emas.

Padahal musim lalu Beth Mead juga tampil impresif dan berhasil mengantarkan Inggris menjadi juara Euro 2022.

Berikut ini rangkuman sejumlah fakta seputar kesuksesan peraih Ballon d’Or Feminin pada 2021 dan 2022, Alexia Putellas. 

Mencetak 34 gol

Sebelum mengalami cedera pada musim panas lalu, Putellas memainkan peran penting di Barcelona. Ia menjadi pemain yang produktif mencetak gol meski posisinya gelandang.

Pada musim 2021/2022 dia mencetak 18 gol dan 15 assist di Liga Spanyol, 11 gol di kompetisi Eropa, 4 gol di Copa del Rey dan satu gol di Piala Super.

Namun ia mengalami nasib kurang bagus menjelang Euro 2022. Putellas mengalami masalah pada ACL atau lutut kiri saat latihan dengan tim nasional spanyol menjelang European Championship di Inggris.

Sejak itu ia belum bisa merumput kembali dan diperkirakan akan absen selama beberapa bulan lagi.

Meraih treble winners dan rekor 30 kali tidak terkalahkan

Bersama Barcelona musim lalu Putellas berhasil meraih tiga trofi, yakni Liga Spanyol, Piala Super Spanyol dan Copa Copa del Rey.

Dilansir dari Espn, Barcelona berhasil memecahkan rekor dengan menyapu bersih kemenangan dalam 30 kali pertadingan di Liga Spanyol.

Tim asuhan Jonatan Giraldez itu berhasil mengunci gelar Liga Spanyol setelah mengalahkan Atletico Madrid di laga terakhir liga.

Putelas pun memiliki andil besar dalam raihan trofi Barcelona. Selain kerap memberikan umpan kunci, Puttelas juga kerap mencetak gol. Ia termasuk gelandang yang produktif. 

Namun sayangnya keberhasilan di Spanyol, tidak diikuti dengan raihan gelar Liga Champions. Tampil apik hingga partai final, Barcelona harus tumbang dari klub Perancis Lyon 3-1.

Dalam partai final tersebut sebenarnya Putellas bermain cukup bagus dengan mencetak satu gol, namun mereka harus mengakui keunggulan Lyon.

Meraih Ballon d’Or dua kali berturut-turut

Gelandang Barcelona itu menjadi pemain puteri pertama yang memenangkan Ballon d'Or dua musim berturut-turut.

Putellas berhasil meraih Ballon d’Or tahun ini setelah mengalahkan pesaingan beratnya yakni Beth Mead dari Arsenal dan Sam Kerr dari klub Chelsea.

Dilansir dari Goal, Di Barcelona Putellas pun menjadi pemain puteri pertama yang meraih Ballon d’Or.

Tercatat sejak penghargaan Ballon d’Or untuk pesepak bola wanita ada pada 2018, Putellas menjadi pemain dengan gelar terbanyak. Kini ia sudah mengoleksi dua bola emas Ballon d'Or.

Pada 2021, Putellas berhasil meraih bola emas Ballon d’Or setelah mengungguli Jennifer Hermoso dan Sam Kerr.

Pemain dengan Penampilan terbanyak di Spanyol

Dilansir dari Goal Alexia Putellas menjadi pemain sepak bola tim nasional putri Spanyol pertama yang mencapai 100 caps untuk negaranya. Pencapaian itu ia dapat pada musim 2021/2022.

Dia mengikuti jejak sejumlah pesepak bola pria di Spanyol yang mencatat penampilan mencapai 100 kali untuk tim nasional. Namun sayangnya pada Euro 2022 ia harus absen karena mengalami cedera.

Tidak hadirnya Putellas pun sangat berpengaruh pada penampilan Spanyol di Euro 2022. Mereka harus angkat koper dari turnamen tersebut setelah tumbang dari Inggris di perempat final.