KOMPAS.com - Frankenstein termasuk salah satu monster fiktif yang cukup populer dalam kultur pop modern.
Orang-orang menganggap Frankenstein sebagai sosok monster yang tercipta dari mayat dan dihidupkan oleh seorang ilmuwan melalui eksperimen.
Frankenstein digambarkan sebagai pria berbadan besar, terkadang berkulit hijau, memiliki kekuatan fisik melebihi manusia biasa, tetapi tidak mampu berkomunikasi dengan lancar.
Terdapat kesalahpahaman mengenai sosok Frankenstein yang terus melekat selama bertahun-tahun.
Banyak orang menganggap Frankenstein adalah nama dari sang monster, meski nama itu sebenarnya merujuk pada ilmuwan yang menciptakan monster tersebut.
Siapa Frankenstein?
Dilansir dari Britannica, Victor Frankenstein merupakan tokoh utama dalam novel Frankenstein: or, the Modern Prometheus (1818) karya Mary Wollstonecraft Shelley.
Frankenstein adalah seorang ilmuwan gila yang menciptakan manusia buatan dari potongan-potongan mayat, dan menghidupkannya kembali.
Meski awalnya mencari kasih sayang, monster ciptaan Frankenstein itu justru mengundang kebencian dari setiap orang yang bertemu dengannya.
Merasa kesepian dan sengsara, monster itu berbalik pada penciptanya, yang akhirnya kehilangan nyawa.
Monster itu sering keliru disebut sebagai "Frankenstein", tetapi dalam novel makhluk itu tidak memiliki nama.
Dia menyebut dirinya sendiri, ketika berbicara dengan penciptanya, "Adam ciptaanmu". Dia juga sering disebut sebagai "makhluk", "iblis", "monster", dan "raksasa" dalam novel.
Frankenstein diangkat ke layar lebar
Film Frankenstein pertama diproduksi oleh Thomas Edison pada 1910.
Dua film Jerman, The Golem (1914) dan Homunculus (1916), mengangkat tema serupa yang berasal dari cerita rakyat Yahudi.
Film Hollywood Frankenstein (1931), dengan Boris Karloff sebagai monsternya, didasarkan pada The Golem dan juga pada novel Shelley.
Film tersebut sukses besar dan diikuti oleh puluhan variasi cerita Frankenstein dalam film-film seperti Bride of Frankenstein (1935) dan Frankenstein Conquers the World (1969), versi Jepang.
Karakter monster ciptaan Frankenstein juga telah digunakan sebagai wahana humor, seperti dalam Abbott and Costello Meet Frankenstein (1948) dan Young Frankenstein (1974) karya Mel Brooks.
Sekilas tentang novel Frankenstein
Dilansir dari History, novel Frankenstein: or, the Modern Prometheus karya Mary Wollstonecraft Shelley pertama kali dipublikasikan pada 1 Januari 1818.
Novel tersebut sering disebut sebagai novel fiksi ilmiah pertama di dunia.
Mary Shelley menciptakan cerita Frankenstein pada suatu sore tahun 1816 di Jenewa, di mana dia sedang berlibur bersama suaminya, penyair Percy Bysshe Shelley, serta teman mereka Lord Byron dan dokternya, John Polidori.
Rombongan itu terjebak di dalam kabin karena cuaca buruk dan menghabiskan waktu dengan bercerita serta menulis cerita hantu. Gagasan untuk Frankenstein, dan The Vampyre karya Polidori, yang diterbitkan pada 1819, lahir pada hari itu.
Meskipun menjadi dasar bagi cerita horor Barat dan inspirasi bagi banyak film di abad ke-20, buku Frankenstein lebih dari sekadar fiksi pop.
Cerita yang ditulis Mary Shelley mengeksplorasi tema filosofis dan menantang pakem gagasan Romantik tentang keindahan dan kebaikan alam.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/10/17/190000982/salah-kaprah-soal-frankenstein-nama-monster-atau-ilmuwan-yang