KOMPAS.com - Rumor adanya panggilan telepon dengan nomor tertentu yang menyebabkan penerimanya berakibat fatal telah muncul setidaknya sejak 2007.
Pesan semacam itu mengatakan, jika telepon tersebut diangkat akan muncul gelombang tinggi yang bisa membunuh penerima telepon.
Dilansir dari Snopes.com, rumor itu awet beredar melalui email, pesan singkat atau tulisan di internet meskipun tidak ada bukti dimana kejadian seperti itu pernah terjadi.
Sebagian nomor-nomor telepon yang diklaim itu memiliki kode area dari negara-negara di Timur Tengah, terutama Iran dan Afghanistan.
Sebagian pesan dengan informasi keliru yang beredar itu isinya diawali larangan untuk menerima panggilan dari nomor tertentu sebagai upaya pencegahan.
Lalu ada sederet nomor telepon yang ditampilkan. Kemudian, penjelasan bahwa nomor itu akan terlihat berwarna merah yang berbahaya kalau diterima.
Diterangkan juga bahwa penyebab bahaya karena gelombang yang muncul berfrekuensi tinggi dan bisa menyerang otak manusia penerimanya.
Disebutkan, sejumlah orang meninggal dunia setelah mengalami kejadian seperti itu dan meminta menyebarkan pesan itu ke teman dan keluarga.
Apakah ponsel seberbahaya itu?
Berdasarkan penelusuran Snopes.com, klaim itu salah atau hoaks. Kemungkinan pesan seperti itu pertama muncul di Pakistan dan menyebar ke Afghanistan.
Gelombang suara dan getaran memang bisa merusak, namun hanya dalam kondisi tertentu. Cara merusak dengan gelombang suara melalui telepon itu masih dianggap mustahil.
Misalnya, dampak getaran dan suara pada kaca. Volume suaranya harus cukup tinggi untuk menggetarkan kaca.
Telepon genggam memiliki volume suara terbatas, sehingga tidak mengizinkan mengeluarkan suara yang terlalu kencang.
Frekuensi ponsel sekitar 698-2155 MhZ, yang tidak cukup untuk menggerakkan popcorn. Apalagi berpengaruh fatal pada otak manusia.
Fakta itu dilengkapi belum ada temuan yang menyebutkan gelombang suara dan radiasi ponsel menyebabkan kerusakan fatal kepada manusia secara seketika.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/08/101000982/benarkah-panggilan-telepon-bisa-berfrekuensi-tinggi-hingga-membunuh