Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

14 Juli 1960, Ketika Uni Soviet Pertegas Kerenggangan dengan China karena Visi Komunisme

KOMPAS.com - Manifesto komunisme mulai diserukan secara terbuka oleh ekonom dan filsuf Jerman bernama Karl Marx dan Friedrich Engels, dengan melibatkan kaum buruh, sejak 21 Februari 1848.

Dilansir dari History.com, motonya yang berbunyi "pekerja dunia, bersatu!" segera menjadi seruan, yang mengiringi aksi pemberontakan kaum buruh terhadap kapitalisme.

Komunisme dipahami sebagai ideologi politik dan ekonomi yang menciptakan masyarakat tanpa kelas, di mana segala sesuatu dibagi secara merata.

Hampir 80 tahun setelahnya, Vladimir Lenin kemudian membentuk Uni Soviet (sekarang Rusia) dan mengubahnya menjadi pemerintahan komunis pertama di dunia, serta menyingkirkan pihak-pihak yang menentang.

Penganut ideologi ini berupaya terus memperluas pengaruhnya. Sejak 1940 sampai 1979 sejumlah negara secara paksa atau tidak, pernah menggunakan ideologi tersebut.

Negara itu adalah Estonia, Latvia, Lithuania, Yugoslavia, Polandia, Albania, Bulgaria, Rumania, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Tibet, Guinea, Yaman, Kenya, Sudan, Kongo, Burma, Angola, Benin, Tanjung Verde, Laos, Kampuchea, Madagaskar, Mozambik, Somalia, Seychelles, Afghanistan, Grenada, Nikaragua, dan lainnya.

Beberapa tetap menganut ideologi itu sampai saat ini dengan berbagai penyesuaian, seperti China, Korea Utara, Vietnam, dan Kuba.

China menjadi negara penganut komunisme setelah terinspirasi langkah Uni Soviet. Mereka mendirikan Partai Komunis China pada 1 Juli 1921.

Perdana Menteri Inggris Winston Churchill memperingatkan Amerika Serikat akan sikap Uni Soviet yang semakin memisahkan diri dari sekutu yang cenderung kapitalis pada 5 Maret 1946.

Adapun Uni Soviet berfokus pada perluasan ideologi komunisme ke berbagai negara. Padahal, dalam Perang Dunia (PD) II Uni Soviet dan sekutu bersama-sama memerangi Jerman Nazi yang berada di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Keretakan Uni Soviet dan China

Awalnya, China keberatan pada kebijakan dalam dan luar negeri Uni Soviet yang dianggap dapat mengurangi perkembangan penyebaran ideologi komunisme ke berbagai negara.

Langkah Uni Soviet yang berkompromi secara diplomatik dengan Amerika Serikat (AS), disebut China sebagai tren kontra-revolusioner.

Kedua negara pun melakukan pertemuan di Moskwa pada pertengahan 1963 untuk upaya merekatkan kembali kerja sama mereka dalam menyebarkan komunisme. Namun, upaya itu seakan tidak berhasil.


Gerah akan protes China, dan dalam suasana saling curiga antar dua negara, Uni Soviet menyampaikan pernyataan publik yang memperlihatkan keretakan hubungan mereka, pada 14 Juli 1963 atau 59 tahun lalu.

Beberapa poin pernyataan Uni Soviet itu membantah tuduhan yang sebelumnya dilayangkan China.

Pertama, koeksistensi damai antara kelompok komunis dan kapitalis dibutuhkan di era yang dibayangi bom atom tersebut.

"Kami dengan tulus menginginkan perlucutan senjata," demikian bagian dari pernyataan tersebut.

Kedua, terkait penarikan pangkalan rudal nuklir Uni Soviet di Kuba, yang oleh China dianggap sebagai pernyataan menyerah Negeri Beruang Merah terhadap AS dan sekutunya.

Uni Soviet membantah. Penarikan pangkalan militer mereka itu dilakukan setelah AS berjanji tidak menginvasi Kuba, sehingga terdapat perjanjian berdasarkan kesetaraan dua belah pihak.

Penarikan pangkalan itu juga bertujuan untuk menghindari perang nuklir yang tidak diperlukan, yang menurut Uni Soviet merupakan perhitungan bijaksana yang mereka berikan pada dunia modern.

Kegembiraan AS tak ditutup-tutupi setelah penyampaian pernyataan publik Uni Soviet itu.

Namun upaya mereka mendekati Uni Soviet tak kunjung berhasil, dengan hasil hubungan dua negara yang terus dingin selama tahun 1960-an.

Menurut History.com, sepanjang periode 1970-an AS terus berupaya menjaga agar Uni Soviet tidak menjalin kemesraan dengan China, melalui sejumlah pendekatan dan upaya diplomatis.

Presiden Richard Nixon bahkan mengunjungi China pada 1972, meski tidak terlalu berdampak baik terhadap hubungan AS dengan Negeri Tirai Bambu itu.

Hubungan China dengan Uni Soviet kemudian mulai membaik, terutama karena kepentingan yang sama dalam mendukung Vietnam Utara, dalam konflik yang kemudian melibatkan AS dalam Perang Vietnam.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/14/162541382/14-juli-1960-ketika-uni-soviet-pertegas-kerenggangan-dengan-china

Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke