Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Keausan Batu di Candi Borobudur Terus Meningkat Setiap Tahun

Berdasarkan data dari Balai Konservasi Borobudur (BKB), setiap tahunnya batuan candi memang terus mengalami peningkatan keausan.

Data terakhir dari BKB pada tahun 2019 nilai akumulatif keausan batu Candi Borobudur mencapai 3,95 sentimeter.

Angka itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang tingkat keausannya sebesar 3,78 centimeter.

BKB menyebutkan, sejak 1984 sampai 2019 tingkat keausan batu candi terus meningkat. Setelah sebelumnya, pada 1983 selesai dilakukan pemugaran kedua.

Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Pemeliharaan Candi BKB, Bramantara menjelaskan kondisi di lapangan saat ini ada beberapa batu yang tingkat keausannya mencapai 3 sampai 5 sentimeter.

"Yang 3 sampai 5 sentimeter di lapangan kan ada. Tapi enggak semua. Ada beberapa batu,” ujar Bramantara saat ditemui dalam acara workshop penyiapan bahan pembuatan upanat di Balkondes Tuksongo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (7/6/2022).

Menurut dia, tingkat keausan sejumlah batu di Candi Borobudur tidak merata.

Tingkat keausan batu yang cukup tinggi berada di tangga naik di sisi timur dan tangga turun di sisi utara. Karena sering dilalui oleh pengunjung.

Dijelaskan Bramantara, aspek utama yang menyebabkan tingkat keausan batu candi memang disebabkan banyaknya pengunjung.

"Yang paling potensial ya gesekan alas kaki (pengunjung)," kata dia.

"Kalau terkait keausan kita ada hitung-hitungannya. Kita hitungannya per 1 kali gesekan 5,5 x 10 pangkat min 10, menghasilkan kikisan sebesar itu. Per satu kali gesekan, tinggal dikalikan saja jumlah pengunjung," kata Bramantara.

Dia mengatakan, pembatasan pengunjung yang naik candi merupakan upaya mempertahankan agar usia Candi Borobudur bisa lebih lama lagi.

Terkait polemik harga tiket naik ke struktur dan stupa Candi Borobdur, Bramantara menyebut bahwa itu bukan urusan BKB.

"Kami ngomongnya sekarang kan visitor management. Di mana pun esensinya, di mana pun lokasinya apalagi yang sudah menjadi world heritage, pembatasan itu sudah diterapkan,” ucap Bramantara.

Sebelumnya terkait pembatasan pengunjung yang naik ke struktur dan stupa Candi Borobdur juga telah direkomendasikan oleh UNESCO tahun 2006.

Namun, baru kali ini menjadi ramai karena disertai dengan peningkatan harga tiket.

"Rekomendasi itu sudah lama. Rekomendasi di beberapa reaktif monitoring UNESCO pada 2006. Di beberapa dokumen lainnya juga merekomendasikan harus ada pengaturan pengunjung," kata Bramantara.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/06/09/083154482/tren-keausan-batu-di-candi-borobudur-terus-meningkat-setiap-tahun

Terkini Lainnya

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mike Tyson Akan Berikan 10 Juta Dollar AS untuk Pria yang Menikahi Putrinya

[HOAKS] Mike Tyson Akan Berikan 10 Juta Dollar AS untuk Pria yang Menikahi Putrinya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke