Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merah Putih Tak Berkibar di Podium Piala Thomas 2020, Kemenpora Kecolongan?

Kompas.com - 18/10/2021, 15:50 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

"Saya rasa tidak ada masalah ya. Setelah kami sampaikan surah pada 8 Oktober kemarin, WADA sudah merespons bahwa mereka memahami situasi di Indonesia," kata Zainudin Amali dalam rilis resmi pada Minggu (10/10/2021).

"Jadi, ingin saya tegaskan di sini mengenai larangan menyelenggarakan kegiatan internasional, menggunakan nama Indonesia atau lagu Indonesia Raya, dan pengibaran bendera merah putih sudah klir (selesai)," ujar Zainudin Amali.

"WADA telah memberi respons yang baik dan akan menunggu hasil sampel doping dari Pekan Olahraga Nasional (PON XX Papua)," ucap Zainudin Amali.

Baca juga: Beri Sanksi yang Membuat Merah Putih Tak Bisa Berkibar di Piala Thomas, Apa Itu WADA?

Namun, apa yang dikatakan Menpora Zainudin Amali ternyata tidak sesuai dengan kejadian di Ceres Arena.

Terkait hal itu, Zainudin Amali mengaku baru mengetahui ternyata surat yang dikirim pada 8 Oktober 2021 tidak cukup membuat Indonesia terbebas dari sanksi.

Menurut Zainudin Amali, salah satu penyebab WADA menjatuhkan sanksi ke Indonesia adalah lambatnya proses transisi kepengurusan LADI.

Hal itu diketahui Zainudin Amali setelah melakukan rapat koordinasi dengan LADI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada Senin (18/10/2021).

"Kenapa saya beberapa hari yang lalu menyampaikan masalah ini sudah selesai adalah karena LADI sudah memberi klarifikasi kepada WADA," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual pada Senin (18/10/2021).

"Menurut saya, klarifikasi itu sudah berjalan. Namun, dalam rapat hari ini, saya baru mengetahui bahwa masih ada banyak permasalahan dari kepengurusan LADI yang lama," ujar Zainudin Amali.

"Transisi kepengurusan LADI tidak cepat. Apa yang diminta oleh WADA ternyata tidak hanya terkait urusan sekarang melainkan juga urusan-urusan sebelumnya," tutur Zainudin Amali.

"Saya kemarin menilai permasalahan ini sudah selelsai karena LADI sudah memberi klarifikasi. Namun, ternyata masih ada banyak pending matters yang harus diselesaikan," ujar Zainudin Amali.

"Itulah mengapa kami memutuskan membentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah ini. Kami tidak menganggap remeh masalah ini," tutur Zainudin Amali menambahkan.

Baca juga: Fakta Piala Thomas yang Pulang ke Indonesia, Tinggi 71 Cm dan Tertulis Inskripsi IBF

Lebih lanjut, Zainudin Amali secara terbuka sudah mengucapkan permintaan maaf atas apa yang terjadi di seremoni penyerahan trofi Piala Thomas 2020. 

Demi mempercepat sanksi WADA dicabut, Menpora memutuskan membentuk tim khusus yang akan dipimpin ole Ketua NOC (Komite Olimpiade Indonesia), Raja Sapta Oktohari.

Tim khusus itu beranggotakan Sekjen NOC, perwakilan pemerintah dan LADI serta organisasi-organisasi olahraga yang dalam waktu dekat akan mengikuti kejuaraan internasional.

Tim khusus tersebut akan bertugas melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pencabutan sanksi WADA.

Tidak hanya itu, Raja Sapta Oktohari dan timnya juga akan melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama masalah yang membuat WADA menjatuhkan sanksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Babak Playoff Indonesia vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Jadwal Babak Playoff Indonesia vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Liga Inggris
Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com