KOMPAS.com - Piala Thomas akhirnya pulang ke Ibu Pertiwi setelah tim Indonesia menumbangkan China 3-0 pada laga final kompetisi bergengsi dunia bulu tangkis tersebut pada Minggu (17/10/2021).
Indonesia berhasil meraih gelar juara Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan China dengan skor 3-0 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021).
Ini adalah kali pertama Piala Thomas kembali ke pangkuan Indonesia sejak edisi 2002 di Guangzhou, China.
Kemenangan Indonesia dibuka oleh Anthony Sinisuka Ginting yang mengalahkan Lu Guang Zu, dilanjutkan dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menumbangkan He Ji Ting dan Zhou Hao Dong.
Jonatan Christie lalu menyegel kemenangan Indonesia, usai mengalahkan tunggal putra China Li Shi Feng.
Baca juga: Bendera Merah Putih Tak Berkibar di Podium Juara Piala Thomas 2020, Menpora Minta Maaf
Piala Thomas sendiri merupakan satu dari dua trofi yang diperebutkan di Aarhus, Denmark, tahun ini bersama dengan Piala Uber.
Berikut adalah fakta-fakta Piala Thomas:
Dilansir dari situs resmi kompetisi, dengan tinggi 71 sentimeter Piala Thomas merupakan trofi yang lebih tinggi dari keduanya. Piala Uber sendiri berdiri 45,7 cm.
Sejarah Piala Thomas dimulai setelah trofi itu dibuat oleh Atkin Brothers di London dari bahan perak berlapis emas dengan ukuran tinggi 28 inci, lebar 16 inci, yang terdiri dari tiga bagian, yakni dasar, piala, dan tutup.
Di atas trofi tersebut berdiri sebuah figur pebulu tangkis.
Di bagian depan trofi tertulis kalimat, "The International Badminton Championship Challenge Cup. Presented to the International Badminton Federation by Sir George Thomas, Bart, 1939."
Sementara itu, sisi satunya bertuliskan para daftar juara kompetisi yang dirancang sejak 1939, tetapi baru dipertandingkan pada 1949 seusai Perang Dunia 2 tersebut.
Inskripsi masih memakai nama International Badminton Federation (IBF) yang telah berubah nama jadi Badminton World Federation (BWF) sejak September 2006.
Menurut ACSilver.co.uk, Atkin Brothers merupakan perajin perak yang pertama berdiri pada 1925 walau bisnis tersebut punya asal-usul jauh lebih lama lagi dari seorang perajin bernama Thomas Law yang aktif di Sheffield dari 1750 sampai 1775.
Adapun Sir George Thomas merupakan mantan juara badminton Inggris Raya dan salah satu pendiri IBF pada 1934.
Ia menjabat sebagai presiden IBF pada 1934 sampai 1955.
"Bart" di belakang namanya adalah gelar pria yang meninggal dunia pada 23 Juli 1972 tersebut.
Nama dan gelar lengkapnya adalah Sir George Alan Thomas, 7th Baronet.
Malaya keluar sebagai juara pada edisi perdana Piala Thomas setelah mengalahkan Denmark 8-1.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.