Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Telur Mentah Bisa Timbulkan Bahaya Kesehatan, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 17/04/2022, 17:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis


KOMPAS.com - Ada beberapa orang yang suka menambahkan telur mentah ke susu atau jamu sebagai minuman kesehatan.

Ada juga yang mengonsumsi telur mentah bersama madu bahkan menelan telur mentah secara langsung.

Padahal, mengonsumsi telur mentah bisa menimbulkan bahaya kesehatan.

Meski ada telur yang dijual dalam kondisi di pasteurirasi (dipanaskan untuk membunuh bakteri), memakannya mentah tetap saja berbahaya.

Bahaya mengonsumsi telur mentah

Menurut ahli diet Beth czerwony, mengonsumsi telur mentah bisa menimbulkan infeksi bakteri salmonella.

"Satu dari 20,000 telur mengandung salmonella. Karena itu, sebaiknya kita tidak memakan telur secara mentah," ucap dia. Infeksi salmonella bisa memicu diare, kram perut, mual, muntah, dan dehidrasi.

Baca juga: Telur Mentah, Apakah Aman Dikonsumsi?

"Anda benar-benar bisa memiliki beberapa masalah kesehatan yang parah," tambahnya.

Infeksi salmonella bisa menyerang siapa saja. Namun, hal ini rentan terjadi pada orang dengan sistem kekebalan lemah (seperti kanker, HIV atau AIDS) atau penyakit radang usus (seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn).

Selain telur, infeksi salmonella bisa datang dari makanan yang tidak dicuci, daging mentah, dan makanan kemasan.

Adakah manfaat makan telur mentah?

Telur adalah makanan kaya gizi. Bagian putihnya kaya akan protein dan tidak mengandung lemak.

Sementara itu, kuning telur kaya nutrisi dan mengandung lemak sehat serta vitamin A, D, dan E. Kuning telur juga mengandung kolin, yang baik untuk mata Anda.

"Makan telur mentah memang mendatangkan manfaat dari semua kandungan nutrisi di dalamnya, Namun, risiko infeksi salmonella jauh lebih besar," ucap Czerwony.

Secara nutrisi, manfaat makan telur mentah sama dengan makan telur matang.

Daripada Anda mengalami risiko infeksi salmonella, sebaiknya masak terlebih dahulu telur yang akan dikonsumsi.

"Ada banyak makanan mengandung protein yang bisa menggantikan telur. Daripada menempatkan diri Anda pada risiko infeksi, sebaiknya masak telur yang akan dimakan atau ganti dengan protein lainnya," tambah Czerwony.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com