KOMPAS.com - Brokoli adalah sayur yang dapat disajikan dengan cara dimakan dalam keadaan mentah atau dimasak terlebih dahulu.
Dilansir dari laman Healthline, brokoli merupakan jenis sayuran yang aman dimakan dalam keadaan mentah.
Hal pertama yang harus dilakukan jika ingin mengkonsumsi brokoli mentah ialah memastikannya dalam keadaan bersih.
Anda bisa membersihkan brokoli dengan cara mencucinya menggunakan air mengalir.
Baca juga: Kurang Suka Sayuran? Begini Cara Mengolahnya Agar Rasanya Lebih Enak
Pastikan setiap bagian yang kotor di batang dan kuntum brokoli tercuci bersih, lalu keringkan menggunakan handuk kertas atau tisu hingga benar-benar kering.
Setelah brokoli dibersihkan, potong brokoli supaya mudah dimakan.
Batang brokoli mengandung serabut yang lebih banyak, sehingga terasa keras dan sulit untuk dikunyah. Oleh karena itu pastikan kamu mengiris tipis brokoli supaya mudah dikunyah.
Brokoli mentah dapat dinikmati langsung atau bisa juga dihidangkan sebagai salad bersama sayuran lain dengan tambahan mayones.
Baca juga: Jangan Rebus Brokoli, Bikin Banyak Nutrisinya Hilang
Meskipun brokoli dinilai aman dimakan mentah, sebaiknya jangan mengonsumsi brokoli dalam jumlah yang banyak karena bisa menyebabkan perut menjadi kembung.
Brokoli merupakan sayuran yang mengandung serat dan FODMAP yang tinggi.
FODMAP ialah karbohidrat rantai pendek yang dapat menyebabkan gas dan kembung apabila mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak.
Menambahkan dari laman Live Strong, brokoli mentah juga dapat mengganggu pengenceran darah karena mengandung vitamin K yang tinggi.
Hal serupa juga berlaku untuk sayuran seperti bayam, kankung, asparagus, lobak, dan kubis.
Jadi, apabila Anda memiliki perut yang sensitif sebaiknya konsumsi brokoli yang sudah dimasak.
Baca juga: Apakah Brokoli Bisa Dimakan Mentah untuk Jadi Lalapan?
Baik dimasak dan dimakan mentah, kedua cara tersebut sama-sama mengandung gizi dan memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Akan tetapi kamu harus memperhatikan porsi yang dikonsumsi supaya tidak menimbulkan efek buruk pada tubuh.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Suci Wulandari Putri Chaniago | Editor: Silvita Agmasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.