4 Tips Merawat Mesin Cuci Dua Tabung Agar Tahan Lama

KOMPAS.com - Merawat mesin cuci dua tabung perlu dilakukan agar awet dan kinerjanya dalam mencuci pakaian tetap optimal.

Tak jauh berbeda dengan merawat mesin cuci jenis lainnya, merawat mesin cuci dua tabung pun perlu dilakukan secara tepat.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat mesin cuci dua tabung agar awet dan tetap berkinerja secara maksimal.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (16/3/2022), berikut ini empat tips merawat mesin cuci dua tabung agar tahan lama, dikutip dari akun Instagram Panasonichome.id:

1. Bersihkan kedua tabung setelah mencuci

Lap bagian dalam tabung cuci dan pengering dengan kain bersih yang lembut setelah dipakai untuk mencuci dan mengeringkan pakaian.

Baca juga: Cara Membersihkan Noda Kuning Sisa Deodoran pada Pakaian Putih

Lap bagian dalam setiap tabung dengan campuran air dan soda kue atau cuka putih. Cara ini efektif untuk membersihkan kotoran, jamur, dan bau tak sedap di dalam kedua tabung mesin cuci.

Jika tidak sempat membersihkannya setelah mencuci, setidaknya lakukan pembersihan setiap satu sampai dua kali dalam seminggu.

2. Rutin membersihkan penyaring

Bersihkan filter atau penyaring yang ada di tabung mesin cuci secara rutin setiap seminggu sekali.

Rendam penyaring dengan campuran air, soda kue atau cuka putih, dan sedikit detergen, kemudian sikat perlahan hingga ke bagian sela-selanya. Setelah dibilas, jemur penyaring hingga kering, lalu pasang kembali.

3. Gunakan tabung mesin cuci sesuai kapasitas

Memasukkan cucian melebihi kapasitas tabung mesin cuci dapat membuat pakaian yang dicuci tidak bersih dengan maksimal.

Baca juga: Cara Membersihkan Debu di Kipas Angin dengan Mudah

Selain itu, putaran mesin pun akan terhambat dan membuat mesin cuci tidak bekerja secara optimal, sehingga lebih cepat rusak.

4. Hindari penggunaan deterjen terlalu banyak saat mencuci

Penggunaan deterjen terlalu banyak saat mencuci akan menghasilkan banyak residu dan menyebabkan bau tak sedap pada tabung mesin cuci.

(Penulis: Abdul Haris Maulana)

Sumber: KOMPAS.com