Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Menyesal Pernah Serahkan Senjata Nuklir Puluhan Tahun Lalu

Kompas.com - 26/02/2022, 11:15 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Ukraina adalah negara ketiga yang memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia pada akhir Perang Dingin.

Runtuhnya Uni Soviet membuat Ukraina, negara yang saat itu baru merdeka, memiliki setidaknya 5.000 senjata nuklir.

Selain itu, Ukraina juga memiliki pangkalan militer yang menjadi tempat penyimpanan rudal jarak jauh.

Akan tetapi, Ukraina memilih menyerahkan semua senjata nuklirnya pada puluhan tahun lalu dengan imbalan jaminan keamanan.

Kini, sejumlah pihak di Ukraina menyesal atas penyerahan senjata nuklir itu, sebab negara tersebut menjadi tidak berdaya menghadapi serangan Rusia.

Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina, Ini Sikap Negara-negara di Dunia

Seperti yang diketahui, Presiden Rusia mendeklarasikan perang terhadap Ukraina pada Rabu (23/2/2022). Tak lama berselang, ledakan terjadi di sejumlah kota besar di Ukraina.

Posisi Ukraina secara militer kini jauh lebih lemah dibandingkan Rusia. Ukraina kini hanya bisa meminta dukungan dari PBB dan sekutu barat yang lebih tampak bersikap ambigu.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (25/2/2022), Anggota Parlemen Ukraina, Alexey Goncharenko mengatakan, Ukraina adalah satu-satunya negara yang menyerahkan senjata nuklir sepanjang sejarah manusia.

"Sebagai negara pemilik senjata nuklir terbesar ketiga di dunia pada tahun 1994, Ukraina adalah satu-satunya negara dalam sejarah manusia yang menyerahkan persenjataan nuklir, dengan jaminan dari AS, Inggris dan Federasi Rusia," kata Goncharenko.

"Di mana jaminan ini? Sekarang kami dibom dan dibunuh,” imbuhnya.

Baca juga: Rusia Luncurkan Roket untuk Kirimkan Logistik ke Astronot di Stasiun Luar Angkasa

Dengan ketentuan melakukan denuklirisasi sepenuhnya, Ukraina pun menandatangani Memorandum Budapest.

“Kami memberikan kemampuan itu (senjata nuklir) secara cuma-cuma,” ujar Mantan Menteri Pertahanan Ukraina, Andriy Zahorodniuk.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Kuleba mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa negaranya pernah menjadi kekuatan nuklir terbesar ketiga di dunia namun memilih menyerahkan senjata atas nama perdamaian dunia.

“Kami harap dunia secara timbal balik memastikan keamanan kami,” ujarnya.

Memorandum Budapest

Serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) dianggap telah melanggar Memorandum Budapest, perjanjian yang ditandatangani pada awal tahun 1994 dan disepakati pada akhir tahun 1994.

Baca juga: Di Balik Serangan Rusia Vs Ukraina, Ternyata Ini Alasan dan Sejarahnya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com