Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Order Fiktif Ojek Online, Begini Cara Melaporkan Pesanan Palsu

Kompas.com - 18/12/2021, 05:55 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Pelanggan dan ojek online kembali mengalami kasus order fiktif.

Seorang warganet di Twitter, @kankanG_ menceritakan pengalaman telah menjadi korban order fiktif.

Ia tiba-tiba mendapat makanan dan minuman dengan total tagihan Rp 500.000. Makanan dan minuman itu dikirimkan ke alamat rumahnya. Padahal ia tidak merasa memesan.

"WOY YG SUKA NGEPRANK ABANG GOJEK/GRAB PUNYA OTAK KAGA SIH?!! ini ada Grab 3 org dateng kerumah aku bawa banyak makanan(chiki2, burger blenger,Holland bakery) + bir bintang 12 kaleng. Total ampe 500k lebih ANJ— sumpah dikira lucu apa?!?!," tulis akun Twitter @KankanG_.

Twit itu mendapat respons dari warganet. Bahkan, twit tersebut dibagikan hingga 7.045 kali dan disukai 28.500 kali.

Baca juga: Viral, Order Fiktif Makanan Rp 500.000, Ini Kronologi dan Tanggapan Grab-Gojek

Berikut kronologi kejadian order fiktif dan tanggapan dari perusahaan ojek online.

Kronologi order fiktif

Pengunggah kasus order fiktif menceritakan awal mula kejadian tersebut.

Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi di Tangerang, Banten, Minggu (12/12/2021) pukul 16.35 WIB.

"Terjadi hari Minggu, 12-12-2021 sekitar pukul 16.35 ke bawah. Lokasi di Tangerang, Banten. Untuk jam saya bisa tahu karna melihat info foto yang saya jepret," ujar pemilik akun Twitter @KankanG_, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Dia menceritakan bahwa ada driver ojek online yang mondar-mandir di depan rumahnya, dan mengira ibu atau adikknya memesan makanan dari jasa pengantar makanan tersebut.

Namun saat ditanya, keluarganya tidak ada yang memesan makanan secara online.

Dia pun berinisiatif menanyakan apakah betul titik pengantaran berada di rumahnya atau tidak.

"Ga lama ada yg manggil 'permisi' pas keluar kaget ada 2 org Abang grab nganter makanan,alamatnya pun bener dirumahku kaget dong pastinya," tulis dia dalam utasan twit.

Menurut keterangan, pemesan bernama Alpin. Namun baik keluarganya maupun tetangganya, tidak ada yang bernama Alpin.

Setelah ditanya titik lokasi yang pas, si pemesan justru mengubah alamat, hilang kontak, hingga tidak bisa dihubungi lagi.

Baca juga: Panti Asuhan di Klaten Kebanjiran Ratusan Porsi Seblak dan Baso dari Order Fiktif, Pedagang Rugi

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com