Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Menyebut Awal Musim Kemarau Terjadi pada Mei 2024, Benarkah?

Kompas.com - 21/04/2024, 06:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut awal musim kemarau 2024 akan terjadi pada Mei 2024, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun @zakibekara pada Sabtu (13/4/2024).

Pengunggah mengatakan, musim kemarau di wilayah Indonesia akan terjadi mulai Mei 2024 hingga Agustus 2024.

Kemudian, diprediksi bahwa puncak musim kemarau 2024 akan terjadi sekitar bulan Juli-Agustus 2024.

Awal Musim Kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Mei hingga Agustus 2024,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Puncak Musim Kemarau 2024 di Indonesia sebagian besar wilayah diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024,” lanjutnya.

Hingga Minggu (21/4/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 30.000 kali dan disukai 355 akun.

Lantas, benarkah awal musim kemarau 2024 terjadi di bulan Mei?

Baca juga: Unggahan Foto Pulau Jawa Berwarna Merah, Benarkah Sedang Terjadi Cuaca Panas?

Penjelasan BMKG

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari mengatakan bahwa musim kemarau 2024 sudah terjadi sejak bulan April 2024 di 90 Zona Musim (ZOM) atau 13 persen dari 699 ZOM di Indonesia.

Awal musim kemarau tersebut terjadi di sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), pesisir utara dari Banten, Jakarta dan Jawa Barat, dan bagian pesisir Jawa Timur.

Kemudian, ungkap dia, puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2024 yang meliputi 317 ZOM di Indonesia, atau sekitar 45,61 persen dari keseluruhan ZOM.

Wilayah yang akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024 yakni sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Pulau Papua.

Namun demikian, terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli 2024 yaitu sebanyak 217 ZOM (31,22 persen) dan September 2024 sebanyak 68 ZOM (9,78 persen).

Lebih lanjut, Supari menekankan periode musim kemarau tersebut tidak terjadi secara bersamaan untuk seluruh wilayah Indonesia.

"Awal musim kemarau tidak terjadi bersamaan. Ada yang mulainya April, ada yang Mei, Ada yang Juni," ujar Supari kepada Kompas.com, Sabtu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com