Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anakonda Terbesar di Dunia Ditemukan Mati, Diduga Ditembak Pemburu

Kompas.com - 29/03/2024, 08:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular terbesar di dunia jenis anakonda bernama Ana Julia, ditemukan mati diduga karena ditembak pemburu pada Minggu (24/3/2024).

Dikutip dari Science Times, anakonda hijau itu sebelumnya ditemukan pada Februari 2024 oleh 15 ahli biologi internasional di Sungai Formoso, Hutan Hujan Amazon, Bonito, Negara Bagian Mato Grosso do Sul, Brasil.

Hal itu disampaikan oleh ahli biologi Belanda, Freek Vonk melalui akun Instagram pribadinya.

Vonk diketahui ikut menemukan anakonda dengan panjang panjang sekitar 8 meter dan berbobot hampir 200 kilogram itu.

"(Dengan) rasa sakit yang luar biasa di hati saya, saya ingin memberi tahu Anda bahwa anakonda hijau besar yang perkasa yang berenang bersama saya ditemukan mati di sungai akhir pekan ini," ungkap Vonk.

“Saya mendengar dari beberapa pihak bahwa dia ditembak mati, meski belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab kematiannya. Saya sangat sedih sekaligus marah! Sungguh kehilangan yang sangat menyedihkan dan tragis. Betapa sakitnya, apakah kamu harus melakukan ini pada hewan cantik dan unik seperti itu!?" lanjutnya.

Baca juga: Ramai soal Kaki Bocah Gosong Disebut karena Digigit Ular Tanah, Ini Penjelasan Ahli

Pelaku belum ditemukan

Vonk berharap para pelaku pembunuhan Ana Julia bisa segera ditemukan dan dihukum berat.
Dia juga mengungkapkan kesedihannya atas sikap orang yang menghancurkan alam dengan sia-sia.

Menurut Vonk, Ana Julia sudah berenang di sekitar Bonito selama beberapa dekade dan sangat sehat.

Ia dilaporkan berada di puncak kehidupannya dan dapat merawat banyak keturunan, karena hanya ada beberapa ular raksasa seukurannya.

Vonk juga menyampaikan keprihatinan atas kepergian Ana Julia yang merupakan pukulan besar bagi keanekaragaman hayati.

Ia menceritakan pengalamannya berenang bersama Ana Julia dan mengakui bahwa ia sangat terkejut melihat ukuran anakonda itu.

Sebab, ia baru pertama kali melihat ular sebesar itu dengan mata kepalanya sendiri.

Ana Julia saat itu hanya melakukan aktivitasnya sendiri dan sesekali menjulurkan lidahnya untuk mencium bau, menandakan bahwa ia tahu ada orang yang bersamanya.

Baca juga: Ramai soal Katak Makan Ular Disebut Tak Sesuai Rantai Makanan, Ini Penjelasan Pakar

Menjadi simbol Bonito

Menurut pembuat film satwa liar, Cristian Dimitris, ular yang mati itu sama dengan ular yang difilmkan sedang berenang bersama Vonk.

Ia juga mengungkapkan, Ana Julia sudah menjadi simbol Bonito, daerah tempat ular itu ditemukan.

“Saya membandingkan tanda-tanda di wajahnya, yang seperti sidik jari. Itu pasti anakonda paling terkenal di dunia yang sepenuhnya melambangkan wilayah tersebut,” kata Dimitris, dilansir dari Metro.

Identitas ular itu juga dibenarkan oleh spesialis anakonda dan peneliti di University of Sao Paulo, Juliana Terra.

Senada dengan Dimitris, Terra juga menyebutkan bahwa Ana Juli menjadi simbol dari Bonito.

Baca juga: BRIN Temukan Jenis Ular Air Baru di Sulawesi, Berekor Pipih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com