Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Toto TIS Suparto
Editor Buku Lepas, Ghostwritter

Editor Buku

Tidur

Kompas.com - 11/03/2024, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PIKIRAN kita acap mengembara kemana-mana. Dari dapur, bisa mengembara ke rumah tetangga. Dari rumah, kadang langsung lari ke ruang kerja di kantor nun jauh di sana.

Pengembaraan yang tak terkontrol mendatangkan halu melelahkan. Pikiran yang lelah membuat hidup tak nyaman.

Maka dari itu, seorang teman berprofesi sebagai dokter, selalu mengingatkan untuk "mematikan" pikiran beberapa saat. Jangan biarkan pengembaraan itu tanpa istirahat.

Istirahat yang tepat adalah tidur. Kata seorang Buddhis, tidur adalah obat mujarab dan tonik terbaik dalam hidup.

Tidur adalah tonik alami untuk menyegarkan kembali manusia yang lelah. Tidur adalah keadaan di mana pikiran beristirahat dengan tenang. Pikiran yang mengembara mendapatkan istirahat.

Ini adalah cara alam mengisi pikiran dengan energi segar dan kedamaian dengan membiarkannya beristirahat pada sumbernya ketika ia lelah dengan menjelajahi jalan-jalan objek melalui arus suka dan duka.

Orang yang sedang tidur tidak sadar akan dunia luar. Dia tidak menyadari tubuh fisiknya sendiri. Dia tidak memiliki kesadaran, bahkan saat dia tertidur.

Namun setelah tidur nyenyak, tubuh, pikiran, dan saraf menjadi vital dan siap untuk aktivitas baru. Manusia merasakan kegembiraan dan kebahagiaan yang luar biasa serta kebebasan dari segala kesakitan saat tidur. Oleh karena itu, tidur sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Tinggal kita mengatur waktu, kapan saat tepat untuk tidur. Acap ditemui orang-orang yang tidur pada waktu salah.

Sempat viral, anggota DPR tidur saat sidang. Jelas, ini tidak tepat waktu. Atau, hari-hari ini lagi trending berita pilot dan kopilot Batik Air ketahuan sama-sama tidur selama 28 menit saat menjalankan tugas "nyopir" Airbus A320 Kendari-Jakarta pada 24 Januari 2024. Ini juga keliru.

"Tertidur itu bukan hal normal ketika kita berada dalam penerbangan sebagai aktif crew (pilot sedang bertugas)," kata seorang mantan senior flight attendant (SFA) maskapai ternama di Asia.

Menurut sang mantan ini, ketika muncul berita pilot dan kopilot tertidur selama 28 menit, tampaknya ada kesalahan di cabin crew.

Kenapa? Kokpit bukanlah ruang istimewa bagi pilot. Crew, terutama SFA, mesti tahu ada apa di dalam kokpit selama penerbangan.

Tugas SFA adalah cek kokpit setiap maksimal 25 menit sekali. Kalau 25 menit tak dikontrol, apalagi sampai 28 menit, berarti kelalaian tugas.

Andai, kata mantan SFA itu, dalam 25 menit dilakukan cek kokpit, maka tak akan kejadian pilot dan kopilot tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com