Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo Buka Beasiswa S2 Luar Negeri, Simak Syaratnya

Kompas.com - 06/03/2024, 20:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) resmi membuka beasiswa S2 di delapan kamus luar negeri.

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, pendaftaran Beasiswa S2 luar negeri Kemenkominfo tahun ini dibuka hingga 30 April 2024.

“Terakhir pendaftaran hingga 30 April, dengan tenggat waktu sesuai kebijakan universitas yang dituju,” ujar Usman, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/3/2024).

Menurutnya, informasi lengkap terkait beasiswa S2 luar negeri Kemenkominfo dapat dilihat dalam beasiswa.kominfo.go.id.

Baca juga: Penjelasan Unej soal Dugaan Alumnusnya yang Disebut Plagiat Skripsi

Fasilitas yang didapatkan

Dikutip dari laman resminya, penerima beasiswa S2 Kemenkominfo akan mendapatkan sejumlah fasilitas, yakni:

  • Dana pendidikan
    • Biaya pendidikan
    • Tunjangan buku
    • Bantuan tesis
    • Biaya kuliah/tuition fee
    • Dana tunjangan buku
    • Dana penggantian tes kemampuan bahasa Inggris.
  • Dana pendukung
    • Dana kedatangan
    • Tiket pesawat pulang-pergi 1 kali
    • Biaya hidup bulanan
    • Biaya pendaftaran (jika diperlukan)
    • Biaya aplikasi visa
    • Biaya asuransi kesehatan
    • Biaya TOEFL/IELTS.

Baca juga: Kementan Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Polbangtan-PEPI, Ini Syaratnya

Daftar kampus dan program studi

Berikut daftar kampus dan program studi untuk beasiswa S2 luar negeri Kemenkominfo:

  • Tsinghua University (China)
    • Master of Public Administration in International Development (MID).
  • The University of Electro Communications (Jepang)
    • Master in ICT - related fields.
  • International Institute of Information Technology, Bangalore (India)
    • MSc in Digital Society
    • Master of Technology in Computer Science and Engineering.
  • University of Twente (Belanda)
    • MSc in Communication Science
    • MSc in Business Information Technology
    • MSc in Computer Science
    • MSc in Interaction Technology
    • MSc in Philosophy of Science Technology and Society.
  • University of Strathclyde Glasgow (Britania Raya)
    • MSc in 5G Advance Communications
    • MLitt Media & Communication
    • MLitt/PgDip Digital Journalism
    • MSc Artificial Intelligence and Applications
    • MSc in Advanced Computer Science with Artificial Intelligence.
  • Eurecom (Perancis)
    • MSc in Digital Security
    • Master in EIT Digital Cyber Security (CES)
    • MSc in Data Science
    • MSc in Internet of Things (IoT)
    • MSc in Intelligent Communication Systems
    • Master in Autonomous System (AUS).
  • Conservatoire National des Arts et Metiers (Perancis)
    • Master in Artificial Intelligence for Connected Industries
    • Master in Telecommunications & Networks
    • Master of Science in Computer Networks and Iot Systems
    • Master E-Business and Digital Marketing.
  • MT Atlantique Bretagne Pays de la Loire Ecole Mines Telecom (Perancis)
    • MSc Information Technology/Track Data Science
    • MSc Information Technology/Track Architecture and Engineering for The Internet of Things
    • MSc Information Technology/Track Communication System and Network Engineering.

Baca juga: Tidak Ada Batas Usia Masuk Universitas di Jepang, Setengah Mahasiswa Baru adalah Ronin

Syarat daftar beasiswa S2 Kemenkominfo

Bagi Anda yang berminat, berikut sejumlah syarat yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa S2 Kemenkominfo ke luar negeri:

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Masih aktif bekerja dan memiliki masa kerja minimum 2 tahun pada saat melamar (Dibuktikan dengan SK CPNS, PNS, atau dokumen serupa lainnya bagi PNS, TNI, dan Polri dan Surat Keterangan Kerja bagi pelamar umum)
  • Tidak ditujukan bagi pelamar yang berprofesi sebagai dosen
  • Usia maksimal pada saat mendaftarkan diri:
    • Maksimal 35 Tahun (bagi masyarakat umum)
    • Maksimal 37 Tahun (bagi PNS, TNI, dan Polri)
  • Belum memiliki gelar magister/ S2 dan tidak sedang mengikuti program pendidikan Magister/S2 Lulusan S1/DIV dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Minimal 3.00 dari skala 4.00
  • Memiliki sertifikat IELTS 6,5/TOEFL iBT 80/TOEFL ITP minimal 550/Duolingo English Test (DET) minimal 105. Untuk mendaftar Beasiswa Kominfo minimal melampirkan TOEFL ITP / Duolingo English Test (Pelamar tetap harus memenuhi persyaratan bahasa Inggris yang ditetapkan mitra Perguruan Tinggi)
  • Menyusun rencana tugas akhir yang relevan dengan pengembangan transformasi digital nasional (500-1000 kata)
  • Menyusun essay yang berisi personal statement dan rencana kontribusi pasca studi, khususnya kontribusi bagi pengembangan transformasi digital nasional (500-1000 kata)
  • Menyertakan surat rekomendasi dari pimpinan/dosen pembimbing/atau tokoh lain yang memiliki kredibilitas dan diterbitkan paling lama 1 (satu) tahun pada bulan yang sama dengan pendaftaran (template surat rekomendasi bisa diunduh pada tautan berikut ini)
  • Mendapatkan surat izin pimpinan yang berwenang dari tempat bekerja untuk menjalani pendidikan (template surat silakan klik di sini)
  • Pendaftar beasiswa hanya diperkenankan untuk mendaftar pada kelas reguler atau kelas yang ditetapkan oleh Kementerian Kominfo
  • Berkomitmen kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan
  • Diutamakan bagi yang sudah memiliki Letter of Acceptance (LoA) dari Perguruan Tinggi mitra Kominfo
  • Bagi pendaftar lulusan perguruan tinggi luar negeri pada jenjang pendidikan sebelumnya, melampirkan:
    • Hasil penyetaraan ijazah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui laman https://piln.kemdikbud.go.id/ atau Kementerian Agama melalui laman https://diktis.kemenag.go.id/penyetaraanijazah/
    • Hasil konversi IPK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui laman https://piln.kemdikbud.go.id/ atau Kementerian Agama melalui laman https://diktis.kemenag.go.id/penyetaraanijazah/
    • Tangkapan layar ajuan penyetaraan ijazah dan/atau konversi IPK pada laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kementerian Agama mengenai penyetaraan ijazah dan/atau konversi IPK bagi pendaftar yang penyetaraan ijazah dan/atau konversi IPK-nya belum terbit.

Baca juga: Terima Donasi Rp 15 Triliun, Kampus Kedokteran di AS Langsung Gratiskan Biaya Kuliah

Selain itu, ada tambahan persyaratan untuk pendaftar dari PNS, TNI, dan Polri, sebagai berikut:

  • Mendapatkan surat izin dari pejabat berwenang untuk menjalankan pendidikan sesuai dengan ketentuan masing-masing Instansi;
  • Tugas dan fungsinya dalam pekerjaan berkaitan dengan salah satu program studi yang akan ditempuh yakni pelayanan informasi dan kehumasan pemerintah, tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)/Keamanan Informasi, penyusunan strategi dan kebijakan bidang digital serta peningkatan daya saing nasional dalam sektor ekonomi digital
  • Tidak sedang menjalani hukuman disiplin sedang atau berat dan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin paling kurang tingkat sedang dalam 2 (dua) tahun terakhir
  • Memenuhi persyaratan penetapan tugas belajar sebagaimana dimaksud SE Menpan RB Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Melalui Jalur Pendidikan.

Terdapat beberapa dokumen persyaratan untuk mendaftar beasiswa S2 luar negeri Kemenkominfo, antara lain:

  • Scan KTP
  • Scan Paspor hijau bagi masyarakat umum dan paspor biru bagi PNS (jika telah tersedia)
  • Salinan SK PNS (bagi PNS)
  • Salinan SK Pengangkatan atau Perjanjian Kontrak (bagi Karyawan Swasta) atau Portofolio (bagi wirausaha atau pendiri start-up)
  • Salinan Ijazah S1/D4
  • Salinan transkrip akademik S1/D4
  • Scan sertifikat TOEFL/IELTS
  • Dokumen-dokumen sebagai berikut (masing-masing 500-1000 kata):
    • Rencana tugas akhir yang relevan dengan pengembangan transformasi digital nasional
    • Esai yang berisi personal statement dan rencana kontribusi pasca studi, khususnya kontribusi bagi pengembangan transformasi digital nasional
  • Surat izin atasan (bagi PNS, anggota TNI, atau anggota Polri sesuai dengan format terlampir di sini) atau surat rekomendasi dari pimpinan, tokoh kredibilitas di bidangnya dan mengenal pelamar dengan baik (bagi masyarakat umum sesuai dengan format terlampir di sini).

Setelah lulus, ada beberapa ketentuan pengabdian penerima beasiswa S2 luar negeri, yaitu:

  • Penerima beasiswa wajib kembali ke Indonesia setelah selesai studi sesuai dengan ketentuan program beasiswa
  • Kembali dan berkontribusi di Indonesia selama 2 kali masa studi ditambah 1 tahun (2N+1) setelah selesai studi secara berturut-turut.

Cara mendaftar

Adapun cara mendaftar beasiswa S2 luar negeri Kemenkominfo sebagai berikut:

  1. Buka laman beasiswa.kominfo.go.id
  2. Membuat akun pribadi di laman tersebut, dengan menyiapkan NIK KTP/NIP, E-mail, dan nomor ponsel yang masih aktif
  3. Pilih jenis beasiswa yang diinginkan. Dalam hal ini, pilih beasiswa kemitraan luar negeri Nantinya, tahapan seleksi dan persyaratan tambahan berbeda
  4. Data pendaftaran beasiswa akan dilakukan seleksi oleh tim beasiswa Kemenkominfo
  5. Jika lolos seleksi, pendaftar menjadi penerima beasiswa.

Baca juga: Universitas Ternama AS Bakal Bangun Kampus Pascasarjana di IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com