Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Candi Borobudur Tidak Pernah Masuk Daftar Tujuh Keajaiban Dunia?

Kompas.com - 05/03/2024, 14:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seven Wonders of the World atau Tujuh Keajaiban Dunia dikenal luas menampilkan bangunan-bangunan dengan kontruksi yang dinilai menakjubkan dan melampaui zamannya.

Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah dulu dikenal sebagai bagian dari keajaiban dunia.

Bahkan, informasi Candi Borobudur termasuk ke dalam tujuh keajaiban dunia juga dulu pernah masuk dalam buku sekolah.

Kenyataannya, Candi Borobudur tidak pernah termasuk ke dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia apa pun.

Baca juga: Fakta dan Sejarah Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar di Dunia


Borobudur bukan tujuh keajaiban dunia

Guru besar arkeologi Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar membenarkan, Candi Borobudur memang tidak pernah masuk dalam daftar tujuh keajaiban dunia.

Dia menjelaskan, sebenarnya ada dua kategori daftar kejaiban dunia yang beredar dikenal saat ini, yakni Tujuh Kejaiban Dunia Kuno dan Tujuh Keajaiban Dunia Baru.

Meski tak masuk, Agus menilai Candi Borobudur sebenarnya layak masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru. 

Pasalnya, candi dibangun pada abad 8-9 Masehi ini memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki bangunan dari negara lain.

Baca juga: Profil Kaisar Naruhito yang Kunjungi Candi Borobudur

Beberapa keunikannya adalah bangunan dengan relief Buddha terbanyak di dunia, dibangun dari dua juta batu yang disusun tanpa perekat, serta candi Buddha terbesar dunia.

"Bagi saya sih enggak apa-apa (tidak masuk daftar). Itu tergantung yang membuat daftarnya. Bisa beda-beda," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Agus menambahkan, pembuat daftar keajaiban dunia tentu memiliki standar tersendiri dalam membuat daftar tersebut, sehingga tidak memasukkan Candi Borobudur.

Kriteria tersebut, katanya, tergantung pembuat daftar keajaiban dunia. Apalagi, tidak ada ketentuan pasti dalam ilmu arkeologi.

Hanya saja, bangunan yang diakui sebagai keajaiban dunia tentu harus berupa monumen kuno.

"Pantasnya, Borobudur masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru, tapi dalam daftar yang beredar tidak dimasukkan. Bagi saya, tidak jadi masalah," tegasnya.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Prambanan dan Candi Borobudur

Daftar tujuh keajaiban dunia kuno

7 keajaiban dunia kuno, Piramida Giza.Freepik/wirestock 7 keajaiban dunia kuno, Piramida Giza.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com