Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mars Dijuluki sebagai Planet Merah? Ini Alasannya

Kompas.com - 03/03/2024, 09:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Mars adalah salah satu planet yang paling sering dieksplorasi di tata surya. Berdasarkan jarak dari matahari, Mars adalah planet yang berada di urutan keempat terdekat.

Berdasarkan misi penjelajahan yang dilakukan NASA, ditemukan banyak bukti bahwa Mars jauh lebih basah dan hangat, dengan atmosfer yang lebih tebal, miliaran tahun yang lalu.

Dikutip dari laman NASA, planet Mars memiliki inti padat di pusatnya dengan radius antara 1.500 hingga 2.100 kilometer, yang terbuat dari besi, nikel, dan belerang.

Baca juga: 7 Fakta yang Jarang Diketahui tentang Planet Neptunus, Sang Raksasa Es di Tata Surya


Di sekeliling inti terdapat mantel berbatu dan di atasnya terdapat kerak yang terbuat dari besi, magnesium, aluminium, kalsium, dan kalium.

Nama Mars diberi oleh orang Romawi sebagai dewa perang mereka, karena warna kemerahannya mengingatkan pada darah.

Di sisi lain, astronom China kuno menyebutnya "bintang api" dan orang Mesir menyebutnya Her Desher, yang berarti “si merah.” Bahkan saat ini, Mars sering disebut sebagai "Planet Merah".

Baca juga: Alasan Pluto Dikeluarkan dari Daftar Planet Tata Surya, Mengapa?

Lantas, mengapa Mars dijuluki sebagai planet Merah?

Alasan Mars disebut sebagai Planet Merah

Ilustrasi planet di Tata Surya.iStockphoto/Aleksandr Kharitonov Ilustrasi planet di Tata Surya.

Mars dikenal sebagai “the Red Planet (Planet Merah)” karena tanah dan atmosfer dari planet keempat di tata surya ini berwarna merah.

Kondisi tersebut disebabkan oleh mineral besi di tanah Mars yang teroksidasi atau berkarat sehingga menyebabkan warnanya tampak merah.

Dilansir dari laman Space.com, planet Mars berwarna merah adalah akibat regolit, atau material permukaannya, mengandung banyak oksida besi.

Itu adalah senyawa yang sama yang memberi corak warna pada darah dan juga besi karat.

Baca juga: Disebut sebagai Kembaran Bumi, Berikut 5 Fakta Menarik tentang Planet Venus

Semuanya dimulai 4,5 miliar tahun yang lalu. Ketika tata surya terbentuk, banyak planet yang mengandung sejumlah besi.

Unsur berat tersebut berputar-putar di dalam awan gas dan debu yang runtuh secara gravitasi untuk membentuk matahari dan planet-planet.

Sementara sebagian besar besi bumi tenggelam ke intinya ketika planet ini masih muda dan mencair, ukuran Mars yang lebih kecil dan gravitasi yang lebih lemah menyebabkan planet tersebut kurang terdiferensiasi.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Galaksi dan Tata Surya?

Ia memang memiliki inti besi, namun terdapat banyak zat besi di lapisan atasnya juga. Lantas, apa yang membuatnya tampak seolah berkarat?

Meski belum ada jawaban pasti, ilmuwan percaya hal itu terbentuk akibat semacam pelapukan secara bertahap membuat besi di Mars menjadi berkarat.

Namun betapapun permukaannya berkarat, senyawa besi(III) oksida tampak berwarna merah karena ia menyerap panjang gelombang biru dan hijau dari spektrum cahaya sekaligus memantulkan panjang gelombang merah.

Baca juga: NASA Temukan Planet Seukuran Bumi di Zona Layak Huni, Seperti Apa Kondisinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com