KOMPAS.com - Ilmuwan berpendapat bahwa aroma yang dihasilkan oleh tubuh manusia ketika merasa takut dapat memberikan sinyal kepada binatang termasuk hewan peliharaan.
Dikutip dari LiveScience, Minggu (25/2/2024), penelitian berbeda yang dilakukan terhadap kuda dan anjing membuktikan bahwa hewan bisa mencium rasa takut manusia.
Diketahui, terdapat beberapa senyawa dalam keringat manusia, seperti adrenalin atau androstadienon (protein mirip feromon), yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan aroma tubuh saat ketakutan.
Penelitian pada tikus juga menceritakan hal sama, bahwa hewan pengerat ini juga bisa merasakan rasa takut manusia hanya dengan mencium aromanya.
Baca juga: Benarkah Harimau Doyan Makan Durian? Begini Penjelasan Pakar
Penelitian yang dilakukan terhadap kuda dilaporkan di jurnal Scientific Reports yang terbit pada 2023.
Para peneliti meminta partisipan menonton klip komedi pada suatu hari dan film horor pada hari berikutnya.
Setelah menonton setiap video itu, dikumpulkan sampel keringat dari ketiak partisipan menggunakan kapas.
Para partisipan diminta untuk melaporkan seberapa besar rasa senang dan takut saat menonton setiap video tersebut.
Kemudian, para peneliti menyajikan dua sampel usap dari rasa senang dan takut manusia yang sama ke seekor kuda untuk melihat reaksinya.
“Saat kuda mencium sampel kegembiraan, mereka hanya menggunakan lubang hidung kirinya,” ujar penulis utama studi itu, Plotine Jardat.
“Itu menunjukkan bagian otak mana yang mereka gunakan untuk menganalisis bau. Pada semua mamalia, kedua belahan otak memiliki fungsi yang berbeda, dan dalam konteks emosional, sepertinya bau dari sampel kegembiraan dianggap positif oleh kuda,” lanjutnya.
Meski begitu, ia memaparkan bahwa hal itu tidak berarti bahwa kuda mengetahui apa itu rasa takut pada manusia.
“Ini tidak seperti ketika kuda mencium bau binatang lain, kata ‘ketakutan’ terlintas di benak mereka. Tetapi sekarang kita tahu bahwa (kuda) dapat membedakan bau dari berbagai kondisi emosi manusia,” ungkapnya.
Kemudian, para peneliti di studi itu berpendapat, sinyal kemo yang merupakan bahan kimia dari hewan kemungkinan menjadi penyebab dari reaksi kuda tersebut.
Baca juga: Bukan Hanya Manusia, Ini 5 Hewan yang Berhasil Pergi ke Luar Angkasa