KOMPAS.com - Israel akan memberlakukan pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan 2024.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pembatasan yang dimaksud akan disesuaikan dengan kebutuhan keamanan.
Sebagai informasi, Kompleks Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam, dikutip dari Al Jazeera, Senin (19/2/2024).
Situs ini juga dihormati oleh orang-orang Yahudi di mana mereka menyebut bangunan bersejarah ini sebagai Temple Mount.
Pembatasan akses ke situs tersebut telah lama menimbulkan ketegangan, terutama menjelang hari raya keagamaan seperti Ramadhan, yang diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Maret di tahun ini.
Mengenai kemungkinan pemblokiran akses bagi beberapa jemaah selama bulan suci Ramadhan, perwakilan kantor Netanyahu mengatakan bahwa Netanyahu membuat keputusan yang seimbang dalam kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional.
Meskipun demikian, kantor Netanyahu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai bentuk pembatasan tersebut.
Baca juga: Mengenal Julia Sebutinde, Hakim Mahkamah Internasional yang Tolak Gugatan Genosida Israel
Sementara itu, Hamas yang masih menguasai Jalur Gaza mengecam rencana pembatasan tersebut.
Mereka mendesak warga Palestina untuk melakukan mobilisasi melawan pembatasan yang dilakukan oleh Israel, dilansir dari Al Jazeera.
Pernyataan tersebut menggambarkan pembatasan di Masjid Al-Aqsa sebagai kelanjutan dari kriminalitas Zionis dan perang agama.
Hamas meminta warga Palestina di Israel, Yerusalem, dan Tepi Barat yang diduduki untuk menolak keputusan kriminal ini.
Baca juga: Menlu Retno “Walk Out” Saat Israel Sampaikan Pernyataan di DK PBB, Ini Alasannya...
Israel sering menetapkan aturan pembatasan jumlah jemaah di Masjid Al-Aqsa dengan alasan keamanan.
Pemerintah Israel tidak hanya menerapkan aturan pembatasan jemaah pada tahun 2024 saja, tetapi juga pada tahun 2023 dan tahun-tahun sebelumnya.
Umumnya, pemerintah Israel akan melarang jemaah berusia muda untuk masuk ke kawasan masjid dengan alasan mencegah kekerasan.
Dilansir dari Reuters, Senin (19/2/2024), pada bulan April 2023, polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di masjid selama Ramadhan.