Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin, Gejala dan Penyebabnya

Kompas.com - 16/02/2024, 19:16 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Model sekaligus aktris Alice Norin mengaku mengidap kanker sarkoma, jenis kanker langka yang berada di otot rahim.

Informasi tersebut diungkapkan Alice melalui video singkat di akun Instagram pribadinya @alicenorin pada Jumat (16/2/2024).

Ia mengaku sering mengalami sakit di bagian perut bawah dan terdeteksi miom sejak Agustus 2023.

Alice kemudian mulai memeriksakan diri usai merasakan sakit perut tak tertahankan pada Desember 2023.

“Awalnya dokter curiga karena ada pembuluh darah di sekitar miom. Lalu akhirnya ke dokter fetomaternal dan disitulah dokter bilang kalau memang ada tanda keganasan,” ungkap Alice dalam video tersebut.

Lalu, apa itu kanker sarkoma yang diidap Alice Norin?

Baca juga: Pertama di Dunia, Anak 13 Tahun Sembuh dari Kanker Otak yang Mematikan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Alice Norin Lawi (@alicenorin)

 

Baca juga: Putin Sebut Rusia Hampir Menciptakan Vaksin Kanker

Apa itu kanker sarkoma?

Sarkoma adalah tumor ganas yang menjadi penyebab kanker dan berkembang di tulang dan/atau jaringan lunak, dikutip dari Cleveland Clinic.

Sarkoma dapat berkembang di berbagai tulang dan/atau jaringan lunak tubuh, seperti otot, tendon, tulang rawan. ligamen, pembuluh darah dan saraf.

Kanker sarkoma umumnya dapat ditemukan di bagian tubuh, yaitu 40 persen ditemukan di tubuh bagian bawah seperti kaki dan pergelangan kaki dan 30 persen ditemukan di dada, perut, dan panggul.

Sedangkan 15 persen ditemukan di bahu, lengan dan pergelangan tangan dan 15 persen lainnya ditemukan di kepala dan leher.

Kasus kanker sarkoma merupakan kasus kanker langka dan terjadi hanya 1 persen dari seluruh diagnosis kanker pada orang dewasa dan sekitar 15 persen dari diagnosis kanker pada anak-anak.

Amerika Serikat mencatat sekitar 16.000 kasus kanker sarkoma setiap tahunnya, yang terdiri dari 4.000 sarkoma tulang dan 13.000 sarkoma jaringan lunak.

Jenis kanker sarkoma tulang dapat menyerang anak-anak remaja, maupun lansia di atas 65 tahun.

Selain itu, kanker sarkoma lebih banyak ditemukan pada laki-laki dan jenis kanker sarkoma jaringan lunak lebih umum ditemukan pada orang dewasa.

Baca juga: Pernyataan Pertama Raja Charles III sejak Didiagnosis Kanker

Penyebab dan gejala kanker sarkoma

Dikutip dari Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), penyebab kanker sarkoma ada bermacam-macam, seperti:

  • Kondisi genetik tertentu, seperti mengidap neurofibromatosis tipe 1 dan retinoblastoma
  • Pernah menjalani radioterapi untuk jenis kanker
  • Paparan bahan kimia, seperti vinil klorida, dioksin, dan herbisida fenoksiasetat
  • Orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV.

Sementara itu, jenis kanker sarkoma jaringan lunak tidak menunjukkan gejala yang jelas pada stadium awal.

Gejalanya akan mulai timbul ketika ukuran kanker sudah mulai membesar atau menyebar ke bagian tubuh lain.

Adapun berbagai gejala kanker sarkoma yang dirasakan penderitanya antara lain:

  • Pembengkakan di bawah kulit berupa benjolan tidak terasa nyeri, tidak mudah digerakkan, dan semakin membesar seiring berjalannya waktu
  • Pembengkakan di perut yang dapat menyebabkan sakit perut, rasa kenyang terus-menerus, dan sembelit
  • Pembengkakan di dekat paru-paru yang dapat menyebabkan batuk atau sesak napas.

Anda wajib memeriksakan diri ke dokter jika memiliki benjolan, terutama benjolan yang semakin membesar seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi jika Raja Charles III Tak Lagi Mampu Mengemban Tugas karena Kanker?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com