Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Ungkap 755 TPS Akan Gelar Pemungutan Suara Susulan, Mana Saja?

Kompas.com - 16/02/2024, 19:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan setidaknya ada 755 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di beberapa wilayah akan menggelar pemungutan suara untuk Pemilu 2024.

Diketahui, pemungutan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota serentak digelar, Rabu (14/2/2024).

Namun, karena berbagai kendala penyelenggaraan, sejumlah TPS tidak bisa melakukan pemungutan suara sesuai jadwalnya.

Baca juga: Cara Kerja Sirekap dalam Penghitungan Suara Pemilu 2024

Sebaran TPS yang gelar pemungutan suara susulan

Ketua KPU Hasyim Asy’ari menyebutkan, penyebab pemungutan suara susulan di berbagai TPS disebebkan bencana alam, gangguan keamanan, sampai distribusi logistik. 

"Ada faktor bencana alam karena cuaca, distribusi logistik, dan gangguan keamanan," kata dia, dikutip dari Antara, Kamis (15/2/2024).

Disarikan dari pemberitaan Kompas.com dan Antara, berikut beberapa TPS yang menggelar pemungutan suara susulan:

  • 108 TPS di Demak, Jawa Tengah, pemilu susulan karena banjir
  • 8 TPS di Kota Batam, Kepulauan Riau, pemilu susulan karena kekurangan surat suara
  • 92 TPS di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pemilu susulan karena gangguan keamanan
  • 456 TPS di Puncak Jaya, Papua Tengah, pemilu susulan karena gangguan keamanan 
  • 8 TPS di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pemilu susulan karena kendala distribusi logistik
  • 23 TPS di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pemilu susulan karena kendala distribusi logistik
  • 14 TPS di Tangerang Selatan, Banten, pemilu susulan karena banjir
  • 20 TPS di Kabupaten Mamberamo Raya, Provinsi Papua, pemilu susulan karena kendala distribusi logistik
  • 1 TPS di Keerom, Provinsi Papua, pemilu susulan karena kendala distribusi logistik
  • 5 TPS di Kabupaten Waropen, Provinsi Papua, pemilu susulan karena kendala distribusi logistik
  • 10 TPS di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, pemilu susulan karena kendala distribusi logistik
  • 18 TPS di Jakarta Utara, DKI Jakarta, pemilu susulan karena banjir.

Baca juga: Mengenal Silent Majority, Kelompok Masyarakat yang Dianggap Jadi Penentu Pemilu

Belum dipastikan kapan digelar

Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan, KPU belum dapat memastikan kapan digelarnya pemungutan suara susulan di berbagai wilayah, karena perlu melihat kondisi di sejumlah wilayah. 

Adapun jangka waktu pemilu susulan untuk digelar, sebenarnya 10 hari sejak pemungutan suara. Namun, hal itu masih harus melihat kondisi di lokasi daerah tersebut.

“Kami akan mengkaji dan mempertimbangkan situasi lapangan, karena misalkan seperti yang di Demak, kalau banjirnya belum surut melampaui 10 hari, kan juga belum tentu bisa dilakukan dalam durasi 10 hari," ujar Hasyim.

Hasyim mengungkapkan, keputusan pemilu susulan atau adanya pemilu lanjutan merupakan kewenangan KPU daerah.

Nantinya, KPU daerah akan membuatkan catatan dalam berita acara terkait kejadian khusus tersebut.

"Situasi ini oleh teman-teman KPU kabupaten/kota yang punya kewenangan untuk menetapkan pemungutan suara lanjutan akan dibuatkan catatan dalam berita acara kejadian khusus," tutur Hasyim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com